Find Us On Social Media :

Asal Usul Covid-19 Masih Belum Pasti, Badan Intelijen AS Menyimpulkan

Laboratorium Institute of Virologi di Wuhan, China, tempat virus corona penyebab Covid-19 pertama kali diteliti.

GridHEALTH.id - Setelah peninjauan selama 90 hari yang diminta oleh Presiden AS Joseph Biden, Dewan Intelijen Nasional dan “elemen IC” yang tidak disebutkan namanya yang terlibat—yang dapat mencakup badan-badan militer, FBI, CIA, dan cabang-cabang Departemen Luar Negeri—tampaknya menyepakati beberapa poin dalam penilaian mereka.

Bahwa pejabat China tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang SARS-CoV-2 sebelum wabah virus muncul di Wuhan, China, pada Desember 2019.

Poin kedua adalah, virus itu tidak dikembangkan sebagai senjata biologis.

Jesse Bloom, seorang ahli biologi evolusioner di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson yang telah menganjurkan bahwa teori kebocoran laboratorium mendapat perhatian lebih serius, menyambut kesimpulan penilaian bahwa kedua hipotesis itu masuk akal.

“Saya berharap komunitas intelijen akan merilis informasi baru yang telah mereka kumpulkan,” kata Bloom, yang mengatur sebuah surat, yang ditandatangani oleh 17 ilmuwan lain dan diterbitkan oleh Science, yang menyerukan penilaian seimbang.

Penilaian itu “cukup seimbang,” kata William Hanage, ahli biologi evolusi di Universitas Harvard.

Baca Juga: Terungkap, Rahasia Kekebalan Anak-anak Terhadap Infeksi Covid-19

Baca Juga: Khasiat Bawang Putih dan Madu, Ampuh Untuk Menurunkan Berat Badan

“Ringkasan ini menunjukkan bahwa elemen IC secara keseluruhan condong ke arah asal alami,” kata Hanage. “Saya pikir ini mencerminkan pandangan sebagian besar ilmuwan yang telah menelitinya.”

Dia mengatakan tanpa lebih banyak bukti dari kasus manusia purba atau dari hewan yang menyimpan virus terkait erat, akan sulit untuk menghasilkan argumen yang meyakinkan untuk kedua skenario tersebut. "Tidak ada bukti yang pasti," katanya.

Dalam sebuah pernyataan, Biden mengatakan Amerika Serikat akan terus bekerja dengan mitra yang berpikiran sama di seluruh dunia untuk menekan pemerintah China agar mengizinkan para ahli, yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia, untuk mengakses semua data dan bukti yang relevan.

Ini termasuk protokol keamanan hayati di laboratorium Wuhan, dan lebih banyak data hewan dan manusia sejak awal pandemi.

Baca Juga: Benar atau Salah?10 Kesalahpahaman Umum Tentang Asma Wajib Diketahui

Baca Juga: Kurang Minum Dapat Berisiko Serangan Jantung, Studi Terbaru AHA

“Kita harus memiliki pertanggungjawaban penuh dan transparan atas tragedi global ini,” kata Biden. “Tidak ada yang kurang dapat diterima.” (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL