Find Us On Social Media :

Banyak yang Bingung Beda Gejala Selesma dan Flu, Ini Penjelasannya

Perbedaan influenza dan selesma sukar dikenali tetapi dampak influenza bisa sampai mematikan.

GridHEALTH.id - Sedang merasa tidak enak badan, lalu berobat ke dokter. Tapi sebenarnya masih bingung, sebenarnya sakit selesma atau flu? Lalu, apa beda selesma dan flu?

Selesma dan flu sering terjadi saat musim dingin atau pancaroba. Flu dan selesma keduanya penyakit pernapasan tetapi disebabkan oleh virus yang berbeda.

Memang memiliki gejala yang mirip, dan sulit membedakan bila hanya berdasarkan gejala saja. Nah, berikut ini beberapa fakta yang mungkin membedakan antara selesma dan flu, dilansir darin Infection Control Today;

Fakta 1

- Selesma biasanya disebabkan oleh lebih dari 200 virus yang berbeda, termasuk coronavirus, rhinovirus, metapneumovirus, enterovirus, dan parainfluenza. Cukup sulit untuk menemukan obat selesma.

- Flu disebabkan hanya oleh satu virus: influenza (meskipun ada berbagai mutasi influenza).

Fakta 2

- Selesma biasanya lebih ringan daripada flu. Hanya sedikit pilek, dan sakit tenggorokan

Baca Juga: Vaksin Influenza di Indonesia Masih Rendah, Tiap Tahun 290.000 Hingga 650.000 Kematian Terjadi Karena Penyakit Mudah Menular Ini

Baca Juga: Hati-hati, Kurang Air Minum Bisa Sebabkan Penyakit Ginjal Kronis

- Secara umum, flu lebih parah daripada selesma, dan gejala seperti demam, nyeri tubuh, kelelahan ekstrem, dan batuk kering lebih umum serta intens.

Fakta 3

- Selesma biasanya tidak mengakibatkan masalah kesehatan serius, seperti pneumonia, infeksi bakteri, atau rawat inap.

- Sementara influenza lebih menginfeksi paru-paru, sendi, dan menyebabkan pneumonia, kegagalan pernapasan, bahkan kematian. Pada anak-anak, bisa menginfeksi saluran usus, diare, dan muntah.

Fakta 4

- Selesma hanya gangguan kecil saat pancaroba.

- Flu dapat menyebabkan epidemi dan pandemi dengan potensi kematian

Fakta 5

- Selesma tidak memerlukan vaksin

- Memperoleh vaksin flu adalah cara terbaik menghindari flu. Setiap tahun, para peneliti merancang vaksin khusus yang disesuaikan dengan mutasi terbaru dari virus influenza.

Baca Juga: Olahraga Ekstrem, Mengapa Penyandang Semua Tipe Diabetes Tidak Dianjurkan Melakukan? Ini Alasannya Kata Ahli

Baca Juga: Lingkaran Setan Kurang Gizi dan Infeksi, Penyebab Anak Gagal Tumbuh Alias Stunting

Jika mengalami gejala selesma atau flu berat, itu karena tubuh mengalihkan lebih banyak sumber daya dan pertahanan untuk melawan virus.

Obat antibiotik tidak akan membantu dalam mengobati flu atau selesma. Antibiotik melawan bakteri, tetapi tidak bisa berbuat banyak untuk memerangi virus.\

Penelitian baru dari University of Alberta menunjukkan vitamin C hanya sedikit atau tidak ada sama sekali dalam memerangi virus ini.

Sejumlah kecil mineral Zn (seng) mampu merangsang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tapi, jika diasup secara berlebihan justru merusak. Karena itu, asuplah secara moderat.

Baca Juga: Diare yang Tidak Tertangani Pada Lansia Bisa Sebabkan Alzheimer

Baca Juga: Tak Perlu Punya Teman Banyak, Cukup Satu Pendengar Setia Agar Hidup Panjang Umur, Studi

Jika mengalami selesma dan flu, minumlah lebih banyak cairan agar tetap terhidrasi dan makan sesuatu yang hangat dan mudah, seperti semangkuk sup ayam.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL