Find Us On Social Media :

Luka Diabetes 'Basah' dan 'Kering' Berisiko Timbulkan Komplikasi Parah yang Disebut Gangren

Pengobatan luka diabetes basah dan kering harus ditangani segera agar tidak timbul gangren.

GridHEALTH.id - Luka kaki pada penyandang diabetes tidak boleh diabaikan karena ada konsekuensi yang sangat serius jika luka kaki tidak sembuh dengan baik.

Luka yang tidak sembuh dengan baik dan dibiarkan terbuka dapat membentuk ulkus kaki yang selanjutnya meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

Memang, jika luka terinfeksi, amputasi adalah risiko yang sangat nyata jika tindakan medis tidak dilakukan dengan cepat, sebagai akibat dari komplikasi parah seperti gangren.

Untuk diketahui, gangren adalah kondisi luka serius pada penyandang diabetes yang muncul dalam dua jenis, yang dikenal sebagai gangren "basah" dan "kering".

Keduanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Sayangnya, penyandang diabetes berisiko terhadap kedua jenis tersebut.

Gangren disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke bagian tubuh tertentu, sehingga diabetes dapat menyebabkan gangren "kering" dengan merusak pembuluh darah.

Baca Juga: Pengobatan Rumahan Bagi Penyandang Diabetes 'Basah' Luka Sulit Kering

Baca Juga: Benar atau Salah?10 Kesalahpahaman Umum Tentang Asma Wajib Diketahui

Penyandang diabetes juga dapat berisiko terkena infeksi yang merusak pembuluh darah atau menghalangi aliran darah akibat pembengkakan karena memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Luka kaki diabetes adalah setiap luka pada kulit dan oleh karena itu termasuk salah satu dari berikut ini yang menyebabkan kulit hilang atau terbuka yaitu melepuh, kulit pecah-pecah, luka iris, melepuh, kapalan,  serta kuku kaki yang tumbuh dan menekan kulit di sekitarnya.

Jika melihat tanda-tanda luka, atau merasakan salah satu dari tanda-tanda di atas yang dapat menyebabkan luka, segera temui dokter.

Jika luka tidak diketahui atau sembuh perlahan, area yang terkena dapat tumbuh lebih besar dan menjadi ulkus kaki.

Baca Juga: Kurang Minum Dapat Berisiko Serangan Jantung, Studi Terbaru AHA

Baca Juga: Obstructive Sleep Apnea (OSA), Gangguan Tidur Bisa Terjadi Pada Anak, Ini Gejalanya

Memiliki ulkus kaki meningkatkan risiko infeksi sehingga penting untuk memberi tahu dokter umum atau ahli penyakit kaki sesegera mungkin.

Gejala berikut di lokasi luka dapat mengindikasikan bahwa kaki telah terinfeksi:

- Pembengkakan

- Kemerahan, penggelapan kulit cokelat atau hitam

- Nyeri pada kaki

- Kulit terasa hangat saat disentuh

- Munculnya nanah

 Infeksi dapat disertai dengan gejala lain termasuk suhu tubuh tinggi, kelenjar membengkak, dan merasa lesu atau tidak sehat.

Penyandang diabetes perlu ekstra hati-hati karena diabetes dapat mempengaruhi saraf sensorik di kaki yang bisa berarti menderita luka tanpa disadari.

 Jika luka tidak terlindungi dengan baik, ada risiko infeksi yang lebih besar dan faktor kunci lainnya adalah luka cenderung lebih lambat sembuh pada penderita diabeteas.

Jika luka tidak sembuh dengan baik, luka dapat membentuk borok di mana permukaan kulit rusak di atas area kulit meninggalkan jaringan di bawahnya terbuka.

Sangat penting bahwa borok kaki segera diobati karena infeksi dapat terjadi yang secara signifikan dapat meningkatkan risiko amputasi jika menyebabkan gangren atau menyebar hingga menginfeksi tulang.

Baca Juga: Manfaat Vitamin D, Bantu Pernapasan pada Penderita Tuberkulosis (TBC)

Baca Juga: 5 Mitos Perawatan Kulit Wajah Paling Dipercaya, Padahal Tak Sesuai Fakta

Cobalah untuk mempertahankan kontrol kadar glukosa darah yang baik karena ini akan membantu luka yang Anda derita untuk sembuh lebih cepat. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL