Find Us On Social Media :

Benarkah Positivity Rate Indonesia di Bawah 5 Persen dari Standar WHO? Ini Pendapat 2 Epidemiolog dari 2 Kampus Berbeda

Positivity Rate Indonesia di Bawah 5 Persen dari Standar WHO

Hal senada diutarkan epidemiolog Unair Windhu Purnomo.

Menurutnya, "Positivity rate kita sekitar 5%, tapi catatannya macam-macam," kata Windhu Purnomo, diutip dari kumparan (14/9).

Adapun catatan yang dimaksud Windhu yaitu masih adanya potensi gelombang ketiga hingga tes belum merata.

Sedangkan jawaban prihal positivity rate menurun, jawabannya menurut Windhu "Mungkin soal faktornya apa kalau dugaannya saya tapi harus dibuktikan dengan survei, dugaan saya adalah kekebalan populasi akibat infeksi alamiah itu terjadi. Jadi kekebalan yang alamiah bukan karena vaksinasi," ujar Windhu.

Lalu Windhu menjelaskan lebih lanjut dengan fakta vaksinasi corona masih jauh dari target 70 persen populasi.

Sejauh ini baru 19-20 persen yang telah menerima vaksinasi lengkap atau 42 juta orang.

Baca Juga: Menkes: 3.830 Orang Positif Covid-19 Terjaring Aplikasi PeduliLindungi Jalan-Jalan ke Mal, Bandara Hingga Restoran

"Vaksinasi masih jauh. Tapi karena infeksi alamiah yang sudah kita alami kemarin, kemarin kita sempat tinggi banget dan itu tidak semua terdeteksi karena testing kita rendah," jelas Windhu.

Kasus di bulan Juli sangat tinggi 40-50 ribuan. Mencapai puncak tertinggi pada 15 Juli, 56.757 kasus corona terdeteksi dalam 24 jam.

Sementara jumlah tes saat itu juga belum tinggi. Paling maksimal 228 orang per hari. Seharusnya mencapai 400-450 ribu tes.

Nah, dari sini kemudian memunculkan dugaan kasus corona sebenarnya di lapangan bisa jauh lebih dari 50 ribu per hari.

Baca Juga: Marlina Octoria Ungkap Alami Gangguan Organ Vital Akibat Dipaksa Berhubungan Intim saat Menstruasi