Find Us On Social Media :

Covid-19 Ternyata Bisa Sebabkan Kelambanan Berpikir dan Pelupa, Ini Yang Harus Dilakukan

Dampak Long Covid antara lain menyebabkan otak lambat berpikir dan jadi pelupa.

Namun, tentu yang menjadi perbedaan adalah bagaimana kita bisa mengidentifikasi dan merehabilitasi sedini mungkin untuk mengurangi dampak jangka panjang infeksi Covid-19 terhadap sistem sarafnya.

"Sehingga, lambat berpikirnya, lemotnya, pelupanya (dampak long Covid) mekanisme ini bisa terjadi. Apakah bisa hilang? Ya tentu tergantung seberapa awal kita bisa mengidentifikasi dan mengobatinya," jelasnya.

Ia menambahkan, jika dampak seperti lambat berpikir atau lemot, dan pelupa pasca infeksi Covid-19 ini tidak terdeteksi lebih dini dan terjadi berlarut-larut, maka hal ini bisa jadi permanen.

Lantas, bagaimana mengatasi risiko dampak keterlambatan berpikiran dan pelupa usai terinfeksi Covid-19?

Wirawan berkata, untuk mengatasi potensi risiko dampak negatif yang satu ini, tentunya bisa dilakukan dengan banyak hal tergantung dengan faktor penyebab atau risikonya.

Jika dampak tersebut diakibatkan oleh peradangan yang dialami penyintas Covid-19, maka peradangan tersebut harus segera diatasi.

"Kalau misalnya (lemot dan pelupa) terjadi akiba pembekuan darah, ya tentu pembekuan darahnya kita obati," jelas Wirawan.

"Jadi banyak cara (efek lemot dan pelupa pasca-Covid-19 terjadi), satu gejala beribu mekanisme. Ini yang bahaya pada Covid-19," tambahnya.(*)

Baca Juga: Obat Covid-19 Molnupiravir Efektif Sembuhkan Orang yang Memiliki Komorbid

#berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL

#healthymoves