GridHEALTH.id - Ketika dunia mendekati tahun kedua pandemi Covid-19, gejala terus-menerus yang bertahan setelah infeksi awal, bahkan setelah dinyatakan sembuh karena virus hilang, apa yang dikenal sebagai "covid panjang" atau long Covid-19, telah menjadi ketakutan utama di seluruh dunia.
Lalu, ketika anak-anak memulai kembali sekolah secara langsung di banyak negara, satu pertanyaan ada di benak orangtua, bisakah anak-anak terkena "covid panjang" setelah infeksi virus corona?
Sejumlah penelitian awal telah menunjukkan bahwa anak lebih kecil kemungkinannya dibandingkan orang dewasa untuk terpengaruh oleh gejala yang menetap, berulang, atau mulai sebulan atau lebih setelah infeksi.
Perkiraan bervariasi pada seberapa sering gejala long Covid-19 terjadi pada anak-anak.
Sebuah penelitian di Inggris yang baru-baru ini diterbitkan menemukan sekitar 4% anak-anak dan remaja memiliki gejala lebih dari sebulan setelah terinfeksi.
Kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan penciuman adalah beberapa keluhan yang paling umum dan sebagian besar hilang dalam dua bulan.
Baca Juga: Mengejutkan, Studi Panjang The Lancet Menemukan Long Covid-19 Memiliki 200 Gejala
Batuk, nyeri dada, dan kabut otak adalah beberapa gejala jangka panjang lainnya yang terkadang ditemukan pada anak-anak, dan dapat terjadi bahkan setelah infeksi ringan atau tanpa gejala awal.
Source | : | The Lancet,American Pediatrics Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar