GridHEALTH.id - Sukses mengejan saat melahirkan secara normal adalah salah satu kunci kelancaran persalinan pervaginam.
Kekuatan ibu saat mengejan berperan signifikan pada persalinan normal dan lancar.
Sebaliknya, jika cara mengejan keliru, maka selain menghambat persalinan, juga dapat menyebabkan berbagai dampak yang tidak diinginkan.
Sebut saja pecahnya pembuluh darah di mata yang dapat mengganggu kesempurnaan penglihatan.
Kurang tepatnya mengejan juga dapat menyebabkan ibu kehabisan tenaga.
Karenanya, jika sampai itu terjadi bayi baru dapat dilakukan bila dibantu dengan alat vakum atau forsep.
Persalinan dengan alat bantu bukan tanpa kendala atau risiko, lo.
Baca Juga: Mengenal 2 Alat Bantu Melahirkan Normal, Vakum dan Forsep, Jangan Percaya Mitos
Nah, maka dari itulah di sini dibahas mengenai apa saja kesalahan mengejan yang sering dilakukan dan terjadi saat melahirkan tersebut, seperti dipaparkan dr. Taufik Jamaan, SpOG, dari RSIA Bunda Jakarta.
1. Mata tidak fokus
Biasanya karena ibu panik, mata tidak bisa fokus, jadinya sering melihat mana-mana, ke atas, kiri, kanan.
Padahal, sedapat mungkin arahkan pandangan ke perut supaya ibu bisa lebih berkonsentrasi terhadap persalinan.
Ingat, harus mengejan di perut bukan di leher. Jadi, fokuslah ke area tersebut.
2. Posisi pantat yang salah
Baca Juga: Manfaat Wortel untuk Kulit Wajah, Salah Satunya Sebagai Perawatan Alami Kulit Kering dan Berminyak
Mengangkat pantat atau panggul berisiko membuat robekan di antara anus dan vagina membesar.
Bila ini dilakukan dan terjadi, area itu harus banyak dijahit usai persalinan.
Jadi daripada mengangkat pantat, alangkah lebih baik bila melemaskan panggul saat mengejan.
3. Melakukan hal yang tidak perlu, mengeluh atau berteriak
Jika sampai melakukan itu, asal tahu saja itu sama saja dengen membuang-buang tenaga.
Baca Juga: Kulit Kemerahan dan Diare, Tanda Bayi Alergi Susu Sapi
Padahal, saat proses melahirkan harus mengejan berkali-kali. Ini butuh energi banyak dan kuat.
Kebiasaan ini juga berisiko menyebabkan tenggorokan kering, batuk, dan serak.
Ibu pun semakin panik dan tegang. Akibatnya, ibu tak jelas menangkap instruksi dokter dan bidan.
Untuk duiketahui, sah-sah saja tegang atau panik boleh-boleh, juga mengeluh karena rasa mulas.
Tapi jangan sampai berteriak-teriak keras yang menghabiskan tenaga.
Baca Juga: 4 Tahap yang Harus Ibu Lakukan Supaya Cepat Pulih Setelah Melahirkan
Alangkah lebih baik melakukan relaksasi dengan menarik napas. Berdoa juga lebih baik untuk mengatur emosi tetap stabil.
4. Tidak membuka mata
Ibu melahirkan seringkali melakukan hal ini.
Mungkin maksudnya ingin fokus dan berkonsentrasi, tapi hal ini berisiko menyebabkan gangguan pada mata.
Pembuluh darah di mata bisa pecah dan membuat mata merah.
Baca Juga: Risiko Kebutaan Pada Penyandang Diabetes, Ini Yang Harus Dilakukan
Meski akan pulih, tapi alangkah lebih baik bila Mama membuka mata saat melahirkan.
5. Cara bernapas yang salah
Banyak Myang tidak tepat saat bernapas, alias serabutan.
Kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit, lo.
Agar napas lebih teratur dan tepat, ikuti komando bidan atau dokter.
Kapan harus menarik napas, menahan, dan mengeluarkannya sambil mengejan, sehingga persalinan bisa dilakukan dengan lancar.
6. Tidak mengikyti instruksi dokter dan atau bidan
Baca Juga: Inilah Cara Mengejan yang Benar Untuk Panduan dan Latihan Sebelum Persalinan Tiba
Karena tidak ikut instruksi, pola mengejan pun tidak tepat, sehingga energi terbuang percuma.
Ketahuilah, saat membantu persalinan dokter akan memberikan instruksi pada ibu agar mengejan setelah pembukaan lengkap.
Kenapa mengejan harus menunggu pembukaan lengkap?
Hal ini untuk menghindari pembengkakan atau edema pada mulut rahim.
Kelak, pembengkakan ini akan mempersulit proses persalinan berikutnya.
Meski tidak nyaman karena harus menanti kontraksi hingga pembukaan 10, namun ibu harus tetap bersabar.
Tak perlu khawatir karena penundaan mengejan umumnya tak akan membahayakan, kecuali bila jantung janin mulai melemah.
7. Takut pup sehingga tahan mengejan
Sebagian ibu punya rasa khawatir akan pup saat mengejan.
Padahal, tidak masalah. Kalaupun mau dan mungkin, ibu bisa mengosongkan lambung 24 jam sebelum persalinan, baik secara alami maupun obat-obatan.(*)
Baca Juga: Gejala Infeksi HPV yang Mesti Diwaspadai, Munculnya Kutil Hingga Kanker