Find Us On Social Media :

Dampak Ikutan Pandemi Covid-19, Waspada Computer Vision Syndrome

Waspada Computer Vision Syndrome di masa pandemi Covid-19.

Masalah penglihatan yang tidak dikoreksi tersebut dapat meningkatkan keparahan CVS atau gejala kelelahan mata digital.

Melihat komputer atau layar digital berbeda dengan membaca halaman cetak.

Seringkali huruf pada komputer atau perangkat genggam tidak setepat atau terdefinisi dengan tajam, tingkat kontras huruf dengan latar belakang berkurang, dan adanya silau dan pantulan pada layar dapat membuat tampilan menjadi sulit.

Karenanya, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Dr. M. Sidik, SpM(K) mengatakan bekerja dengan komputer berlama-lama berpotensi mengakibatkan Computer Vision Syndrome, yakni kondisi dimana mata memerah, berair, gatal, kadang-kadang sampai sakit kepala.

Baca Juga: Mengalami Mual saat Hamil, Sederet Obat Alami Ini Bisa Bantu Meredakannya

''Ini akibat bekerja terlalu lama dengan komputer karena bekerja dengan komputer adalah bekerja dengan jarak yang sama dan terus-menerus, berjam-jam,'' katanya dalam konferensi pers Hari Penglihatan Seduni secara online, Selasa (12/10).

CVS besar peluangnya terjadi di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, dimana karena pandemi Covid-19 mengharuskan sebagian pegawai bekerja dari rumah (Work From Home).

Gejala Computer Vision Syndrome

Mneurut dr. Sidik, pada dasarnya computer vision syndrome adalah gejala kelelahan pada mata. Ciri-cirinya mata merah, berair, gatal, lelah, sakit kepala.

Gejala paling umum yang terkait dengan CVS atau kelelahan mata digital, melansir American Optometric Association, adalah:

* Ketegangan mata.

* Sakit kepala.

* Penglihatan kabur.

* Mata kering.

* Sakit leher dan bahu.

Gejala-gejala di atas mungkin disebabkan oleh:

Baca Juga: Healthy Move, Ini Dia 4 Manfaat Kesehatan Berolahraga di Dalam Air