Find Us On Social Media :

Dampak Ikutan Pandemi Covid-19, Waspada Computer Vision Syndrome

Waspada Computer Vision Syndrome di masa pandemi Covid-19.

GridHEALTH.id - Dampak pandemi Covid-19 begitu dahsyatknya.

Dampak yang terjadi pada manusia, bukan saja pada masalah infeksi virus corona baru, yang mengakibatkan banyak pasien Covid-19.

Tapi juga meluas ke masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: Salah Satu Tanda Prediabetes Bisa Dilihat Pada Kulit, Ini Ciri-cirinya

Salah satunya yang saat ini banyak dikeluhkan dan diwanti-wanti pakar kesehatan mata, yaitu Computer Vision Syndrome (CVS).

Untuk diingat, dalam kebanyakan kasus, gejala CVS terjadi karena tuntutan visual dari tugas melebihi kemampuan visual individu untuk melakukannya dengan nyaman.

Risiko terbesar untuk mengembangkan CVS adalah orang-orang yang menghabiskan dua atau lebih jam terus menerus di depan komputer atau menggunakan perangkat layar digital setiap hari.

Asal tahu saja, melihat komputer atau layar digital seringkali membuat mata bekerja lebih keras.

Akibatnya, karakteristik unik dan tuntutan visual yang tinggi dari tampilan layar komputer dan digital membuat banyak individu rentan terhadap perkembangan gejala yang berhubungan dengan penglihatan.

Baca Juga: Kabar Baik Pandemi Covid-19, Bulan Ini Cakupan Vaksinasi Covid-19 Indonesia Tembus 100 Juta Orang

Masalah penglihatan yang tidak dikoreksi tersebut dapat meningkatkan keparahan CVS atau gejala kelelahan mata digital.

Melihat komputer atau layar digital berbeda dengan membaca halaman cetak.

Seringkali huruf pada komputer atau perangkat genggam tidak setepat atau terdefinisi dengan tajam, tingkat kontras huruf dengan latar belakang berkurang, dan adanya silau dan pantulan pada layar dapat membuat tampilan menjadi sulit.

Karenanya, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Dr. M. Sidik, SpM(K) mengatakan bekerja dengan komputer berlama-lama berpotensi mengakibatkan Computer Vision Syndrome, yakni kondisi dimana mata memerah, berair, gatal, kadang-kadang sampai sakit kepala.

Baca Juga: Mengalami Mual saat Hamil, Sederet Obat Alami Ini Bisa Bantu Meredakannya

''Ini akibat bekerja terlalu lama dengan komputer karena bekerja dengan komputer adalah bekerja dengan jarak yang sama dan terus-menerus, berjam-jam,'' katanya dalam konferensi pers Hari Penglihatan Seduni secara online, Selasa (12/10).

CVS besar peluangnya terjadi di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, dimana karena pandemi Covid-19 mengharuskan sebagian pegawai bekerja dari rumah (Work From Home).

Gejala Computer Vision Syndrome

Mneurut dr. Sidik, pada dasarnya computer vision syndrome adalah gejala kelelahan pada mata. Ciri-cirinya mata merah, berair, gatal, lelah, sakit kepala.

Gejala paling umum yang terkait dengan CVS atau kelelahan mata digital, melansir American Optometric Association, adalah:

* Ketegangan mata.

* Sakit kepala.

* Penglihatan kabur.

* Mata kering.

* Sakit leher dan bahu.

Gejala-gejala di atas mungkin disebabkan oleh:

Baca Juga: Healthy Move, Ini Dia 4 Manfaat Kesehatan Berolahraga di Dalam Air

* Pencahayaan yang buruk.

* Silau pada layar digital.

* Jarak pandang yang tidak tepat.

* Postur tempat duduk yang buruk.

* Masalah penglihatan yang tidak diperbaiki.

* Kombinasi dari faktor-faktor tersebut.

Untuk diketahui, sejauh mana individu mengalami gejala visual seringkali tergantung pada tingkat kemampuan visual mereka dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk melihat layar digital.

Baca Juga: Inilah Cara Pemeriksaan Kesehatan Organ Reproduksi Wanita, Menurut Ahli

Masalah penglihatan yang tidak dikoreksi seperti rabun jauh dan astigmatisme, fokus mata yang tidak memadai atau kemampuan koordinasi mata, dan perubahan mata yang menua, seperti presbiopia, semuanya dapat berkontribusi pada perkembangan gejala visual saat menggunakan komputer atau perangkat layar digital.

Banyak gejala visual yang dialami pengguna hanya bersifat sementara dan akan menurun setelah menghentikan kerja komputer atau penggunaan perangkat digital.

Namun, beberapa individu mungkin mengalami penurunan kemampuan visual yang berkelanjutan, seperti penglihatan jarak jauh yang kabur, bahkan setelah berhenti bekerja di depan komputer.

Jika tidak ada yang dilakukan untuk mengatasi penyebab masalah, gejalanya akan terus berulang dan mungkin memburuk dengan penggunaan layar digital di masa mendatang.

Untuk mencegah CVS, dr. Sidik menyarankan menggunakan komputer maksimal selama 2 jam kemudian istirahat 10 menit sampai 15 menit.

''Istirahat artinya berhenti dari melihat layar komputer maupun gawai, bukan berarti istirahat terus melihat gawai,'' tegasnya.

Istirahat yang dimaksud adalah melihat objek yang jauh atau dengan tutup mata, dr. Sidik biasa menyebutnya dengan 'rule of twenty'. Ia menjelaskan setelah 20 menit bekerja dengan komputer mata istirahat selama 20 detik dengan melihat objek pada jarak 20 feet atau 6 meter.(*)

Baca Juga: Inilah Cara Pemeriksaan Kesehatan Organ Reproduksi Wanita, Menurut Ahli