Find Us On Social Media :

Ada Obat Antihipertensi yang Ditarik, Meningkatkan Risiko Kanker

Obat antihipertensi ditarik dari pasaran karena sebabkan kanker.

Alasan penarikan obat tersebut pada bulan Agustus sama seperti sekarang, di mana ada kasus kontaminasi dengan zat yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Dengan adanya berita tersebut, membuat masyarakat bertanya-tanya, mulai dari adakah obat tersebut di pasarakan di Indonesia, hingga apakah ditarik juga di Indonesia.

Dari hasil penelurusan ditemukan, BPOM RI telah mengeluarkan surat klarifikasi mengenai Irbesartan pada 23 Januari 2019.

Menurut BPOM, dalam surat klarifikasi yang diunggah di unggah di laman BPOM RI (23/1/2019), disebutkan; Sehubungan dengan adanya informasi terbaru tentang penarikan obat antihipertensi Irbesartan di Amerika Serikat yang dikeluarkan oleh United State - Food and Drug Administration (US FDA) tanggal 18 Januari 2019, BPOM RI memandang perlu memberikan penjelasan sebagai berikut:

Baca Juga: Makan Banyak Tapi Tetap Kurus, Ternyata 6 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

* Irbesartan adalah obat keras (dikonsumsi dengan resep dokter) untuk mengobati pasien dengan tekanan darah tinggi, baik dalam bentuk tunggal maupun kombinasi dengan antihipertensi lain.

* Pada tanggal 18 Januari 2019, US FDA memberikan pernyataan lanjutan mengenai penarikan obat antihipertensi golongan Angiotensin Receptor Blocker (ARB) sehubungan dengan ditemukannya pengotor N-Nitrosodiethylamine (NDEA) pada bahan baku Irbesartan produksi Zhejiang Huahai Pharmaceuticals, Linhai, China.

* Berdasarkan penelusuran BPOM RI, terdapat obat antihipertensi yang mengandung Irbesartan yang beredar di Indonesia menggunakan bahan baku berasal dari Zhejiang Huahai Pharmaceuticals, Linhai, China. (Lampiran 1).

* Dalam rangka perlindungan terhadap kesehatan masyarakat, BPOM RI telah meminta kepada industri farmasi terkait untuk melakukan penghentian produksi dan distribusi obat serta melakukan penarikan obat yang mengandung Irbesartan dengan sumber bahan baku Zhejiang Huahai China dan melaporkan kepada BPOM RI.

Baca Juga: Segera Vaksinasi, Pemerintah Jamin Vaksin Covid-19 Selalu Tersedia