Find Us On Social Media :

Ada Obat Antihipertensi yang Ditarik, Meningkatkan Risiko Kanker

Obat antihipertensi ditarik dari pasaran karena sebabkan kanker.

* Bagi pasien yang sudah mengonsumsi obat Irbesartan yang ditarik sebagaimana terlampir dalam penjelasan ini, dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter/apoteker pada fasilitas kesehatan/fasilitas pelayanan kefarmasian untuk kelanjutan pengobatan.

* Sesuai dengan prinsip utama dalam pemberian obat, BPOM RI mengimbau kepada sejawat kesehatan professional dan semua pihak terkait untuk mengedepankan kehati-hatian dan mengutamakan keselamatan pasien dalam pemilihan obat.

BPOM RI akan terus memantau dan menindaklanjuti permasalahan ini. Jika masyarakat memerlukan informasi lebih lanjut dapat mengubungi contact center HALO BPOM RI di nomor telepon 1-500-533 atau SMS 08121999533 atau e mail halobpom@pom.go.id atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) di seluruh Indonesia.

Sedangkan untuk obat antihipertensi Hidroklorotiazid, belum ditemukan adanya klarifikasi di laman BPOM RI.

Baca Juga: Segera Vaksinasi, Pemerintah Jamin Vaksin Covid-19 Selalu Tersedia

BPOM RI, dilansir dari Putar Informasi Obat Nasional (PIONAS), pada artikel dengan judul 'HIDROKLOROTIAZID' menyebutkan, obat ini;

Indikasi: edema, hipertensi.

Peringatan: Pengurangan volume intravaskular: Gejala hipotensi khususnya setelah dosis pertama dapat terjadi pada pasien yang kehilangan volume dan/atau garam oleh karena terapi diuretika, pembatasan diet garam, diare atau muntah; Arteri stenosis ginjal; Hipertensi renovaskular; Pasien dengan gangguan ginjal dan transplantasi ginjal; Pasien dengan gangguan hati: tiazid tidak boleh diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi hati atau penyakit hati progresif sejak alterasi minor dari larutan dan keseimbangan elektrolit dapat mempercepat koma hepatik; Pasien penderita katup jantung stenosis aorta dan mitral, hipertrofi obstruktif kardiomiopati; Pasien dengan aldosterisme primer; Metabolik dan efek endokrin: tiazid dapat mengganggu toleransi glukosa.

Baca Juga: Kini Tak Harus Minum Obat Kolesterol Tiap Hari, Cukup Setahun 2 Kali Suntikan