Find Us On Social Media :

Jangan Dengarkan Omongan Kaum Mending-mending, Persalinan Sesar Berat juga Risikonya Besar

Melahirka dengan cara pervaginam VS sesar.

GridHEALTH.id - Jelang persalinan, semakin banyak petuah dan informasi yang akan ibu hamil dapatkan prihal metode persalinan.

Kaum mending-mending biasanya akan dengan renyahnya menyampikan informasi berat sebelah prihal meto persalinan.

Baca Juga: 6 Manfaat Tidur Posisi Telentang, Salah Satunya Cegah Hidung Tersumbat

Kaum mending-mending tidak sungkan membandingkan metode persalinan normal dan sesar, menurut versinya pribadi.

Bagi yang pro metode persalinan normal, baru namanya perempuan sejati jika telah merasakan persalinan normal alias pervaginam.

Bagi yang pro sesar, sebagai perempuan modern risiko persalinan sesar lebih kecil, juga tidak perlu berlama-lama merasakan sakit saat melahirkan.

Tapi tahu kah, dua metode persalinan pervaginam alias normal juga sesar sama baiknya, punya nilai lebih masing-masing, dan tidak bisa dibandingkan.

Baca Juga: Gejala Meningokokus, Penyakit Infeksi Bakteri yang Bisa Sebabkan Kematian

Jika tidak ada penyulit baik pada ibu juga bayi dan kehamilan, maka persalinan pervaginam alias normal pilihan terbaiknya.

Sebaliknya jika ada indikasi medis tertentu, semisal bayi terlilit tali pusat, maka persalinan sesar adalah yang terbaik.

Juga penting diketahui oleh semua ibu, terkhusus kaum mending-mending, “Operasi sesar memiliki risiko bagi ibu, termasuk risiko anestesi, kehilangan darah, infeksi, masa pemulihan yang lebih lama, dan potensi risiko depresi pascapersalinan yang lebih tinggi,” kata Dr. Starck, dikutip dari clevelandclinic.org (1/2/2017).

Baca Juga: Asam Lambung Naik, Hindari 5 Jenis Makanan ini Untuk Mencegahnya

Selain itu, “Bayi menjalani proses selama persalinan pervaginam yang mempersiapkan paru-paru mereka, yang diisi dengan cairan di dalam rahim, untuk menghirup oksigen setelah lahir,” kata Dr. Starck.

Sedangkan bayi yang lahir melalui operasi caesar dapat mengalami masalah pernapasan dengan cairan ekstra di paru-parunya saat lahir, karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk menjalani proses seperti yang dilalaui bayi lahir pervaginam.

Bahkan, “Bayi yang lahir melalui vagina juga menerima dosis bakteri baik saat mereka berjalan melalui jalan lahir,” kata Dr. Starck. Kondisi ini dapat meningkatkan sistem kekebalan bayi dan melindungi saluran usus.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Booster Untuk Masyarakat, Ini Pertimbangannya dan Renca Pelaksanaannya

Tentunya, cepatnya pemulihan pascamelahirkan jauh lebih cepat persalinan pervaginam, lebih sedikit risiko komplikasi untuk kelahiran selanjutnya, tingkat keberhasilan menyusui yang lebih tinggi.

Tapi di era teknologi dan keilmuan medis yang maju pesat ini, pemulihan usai sesar saat ini lebih cepat, ibu tidak lagi harus lebih dari 5 hari di rumah sakit.

Begitu juga risiko komplikasi kelahiran selanjutnya, Bahkan, jika saat ini ibu melahirkan sesar, berikutnya ibu bisa melakukan persalinan normal.

Hal yang sama pada menyusui, ibu lahir sesar pun saat ini bisa melakukan inisasi dini juga, lo. (*)

Baca Juga: Tak Banyak Diketahui, Ternyata Diabetes Sampai Ada 12 Jenis