Find Us On Social Media :

Penyandang Diabetes Rawan Mengalami Depresi, Begini Cara Mengatasinya

Penyandang diabetes rawan mengalami depresi.

Mungkin mereka sudah berusaha keras tetapi tidak melihat hasilnya. Atau telah mengembangkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan diabetes terlepas dari upaya terbaiknya

Perasaan yang luar biasa itu, yang dikenal sebagai tekanan diabetes, dapat menyebabkan tergelincir ke dalam kebiasaan yang tidak sehat, berhenti memeriksa gula darah, bahkan melewatkan janji dengan dokter.

Itu terjadi pada banyak orang dengan diabetes, seringkali setelah bertahun-tahun menjalani manajemen yang baik. Dalam periode 18 bulan, 33% hingga 50% penyandang diabetes mengalami tekanan diabetes.

Jika mengalami tekanan-tekanan di atas akibat diabetes yang terlihat seperti depresi atau kecemasan, seringkali dibutuhkan lebih dari obat-obatan saja.

Pendekatan secara psikologis telah terbukti sangat membantu. Selain menemui ahli endokrinologi untuk merawat diabetes, penyandang diabetes juga disarankan untuk menemui psikolog atau ahli kejiwaan atau konselor kesehatan mental.

- Dapatkan konsultasi secara berkala dengan para ahli tersebut sehingga dapat memecahkan masalah secara holistik, baik kesehatan fisik maupun psikis si penyandang diabetes.

Baca Juga: Flavonoid Dalam Propolis Bisa Mencegah atau Menunda Masuknya Covuid-19 ke Dalam Tubuh

Baca Juga: Mengatasi Rasa Marah Saat Berduka Akibat Kehilangan Orang yang Dicintai

- Fokus pada satu atau dua tujuan manajemen diabetes kecil daripada berpikir harus mengerjakan semuanya sekaligus. Misalnya, target menurunkan kadar gula darah.