GridHEALTH.id - Tiga provinsi yakni Jawa Barat, Gorontalo dan Maluku Utara dilaporkan mengalami lonjakan kasus selama seminggu terakhir ini.
Kenaikan kasus pada tiga provinsi ini disebut oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (02/11/2021). "Merujuk pada data tren kasus positif Covid-19 di 34 provinsi, terdapat tiga provinsi yang menunjukkan tren peningkatan pada minggu terakhir," kata Wiku seperti yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia.Lebih lanjut dia menuturkan, ada 6 provinsi yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 di minggu sebelumnya yang juga perlu diwaspadai. Keenam provinsi yang dimaksud yaitu Bengkulu, Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Sulawesi Barat dan Papua."Hal ini perlu diantisipasi dan terus dievaluasi agar tidak kembali meningkat di minggu berikutnya," ujar Wiku menegaskan.
Baca Juga: WHO Desak G20 Danai Vaksin, Tes, dan Obat Covid-19 Merata Hingga Negara Miskin
Baca Juga: 4 Makanan Memperkuat Imunitas Tubuh Saat Terserang Infeksi ChikungunyaDia mengatakan, upaya yang terus dilakukan agar menekan penularan Covid-19 yakni dengan meningkatkan dan memperluas cakupan vaksinasi.
“Cakupan vaksinasi untuk membentuk kekebalan tubuh masyarakat penting untuk terus ditingkatkan dan diperluas agar dapat tercapai perlindungan maksimal,” jelasnya.
Namun, merujuk pada rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam penanganan wabah Covid-19, vaksinasi saja tidak cukup untuk menekan kasus Covid-19.
Banyak negara dengan cakupan vaksinasi dosis lengkap tetap mengalami perkembangan kasus karena kendornya disiplin protokol kesehatan terutama penggunaan masker. Contohnya di Singapura dan Inggris.
Sehubungan dengan hal ini, Wiku mengimbau, di tengah aktivitas usaha yang mulai kembali normal, seluruh lapisan masyarakat harus tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ekstra agar tidak membuka celah terjadinya penularan.
Baca Juga: Panduan Menghitung Kalori Harian Untuk Menjaga Kadar Gula Darah dan Menurunkan Berat Badan"Disiplin Protokol kesehatan adalah modal utama kita untuk mendukung pemulihan ekonomi dan melakukan aktivitas sosial menuju periode akhir tahun dan di tahun baru 2022," pungkas Wiku.(*)