GridHEALTH.id - Penyakit Infeksi Emerging adalah penyakit yang muncul dan menyerang suatu populasi dan dapat menyebar ke wilayah geografis lain.
Melansir laman infeksiemerging.kemkes.go.id, Kamis (04/11/2021), dalam kurun waktu 30 tahun terakhir telah ditemukan 30 penyakit infeksi emerging, salah satunya yakni demam berdarah crimean-congo.
Baca Juga: Mudah Menyebar Secara Luas, Apa itu Penyakit Infeksi Emerging?
Demam berdarah Crimean-Congo disebabkan oleh infeksi virus tick-borne (Nairovirus) dalam keluarga Bunyaviridae.
Baca Juga: Hindari Buah Kering dan Jus Bila Menyandang Diabetes, Ini Alasannya
Sesuai dengan namanya, demam berdarah Crimean-Congo pertama kali terdeteksi di Krimea pada 1944. Awalnya hanya diberi nama sebagai demam berdarah Crimea.
Kemudian, kondisi ini terjadi juga di Kongo pada 1956 dan akhirnya diberi nama demam berdarah Crimean-Congo seperti saat ini.
Dilansir dari CDC, Kamis (04/11/2021), demam berdarah Crimean-Congo ditemukan di Eropa Timur, khususnya di bekas Uni Soviet, di seluruh Mediterania, di barat laut Cina, Asia Tengah, Eropa Selatan, Afrika, Timur Tengah, hingga Asia.
Demam berdarah Crimean-Congo ditularkan melalui kutu Ixodid (keras), terutama yang berasal dari genus Hyalomma.
Baca Juga: China Bersiap Lockdown Kembali? Pemerintah Perintahkan Masyarakat Stok Makanan
Hewan liar dan domestik seperti sapi, kambing, domba, dan kelinci, dapat menjadi inang pengganda virus penyebab demam berdarah Crimean-Congo.
Demam berdarah Crimean-Congo dapat menular ke manusia melalui kontak dengan kutu atau darah hewan yang sudah terinfeksi.
Penyakit ini juga bisa ditularkan dari satu manusia yang sudah terinfeksi kepada manusia yang lain, lewat kontak dengan darah atau cairan tubuh.
Baca Juga: Sudah PPKM Level 1, Ahli Epidemiologi: Kondisi Indonesia Masih Berbahaya
Dilaporkan bahwa penyebaran demam berdarah Crimean-Congo juga bisa terjadi di rumah sakit, jika penanganan sterilisasi yang tidak tepat atau kontaminasi persediaan medis.
WHO menyebutkan, bahwa wabah demam berdarah Crimean-Congo adalah ancaman bagi layanan kesehatan.
Baca Juga: Hingga Kini Belum Ada Vaksin Demam Berdarah yang Aman dan Efektif
Pasalnya, virus ini bisa menyebabkan epidemi dan memiliki rasio kasus kematian yang tinggi, yakni mencapai 10-40%.
Tak hanya itu, wabah juga bisa terjadi karena demam berdarah Crimean-Congo sulit dicegah dan diobati.
Baca Juga: Jika Ibu Hamil Sakit Demam Berdarah, Ini Gejalanya dan Pengobatannya