Find Us On Social Media :

Listeriosis Infeksi Bakteri yang Berbahaya Pada Ibu Hamil, Waspada dengan Makanan Minuman dari Kulkas

Listeriosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

GridHEALTH.idListeriosis adalah salah satu infeksi serius yang disebabkan oleh makanan yang mengandung bakteri.

Listeria monocytogenes adalah jenis bakteri yang menyebabkan seseorang mengalami infeksi listeriosis.

Dilansir dari laman WHO, Sabtu (13/10/2021), ini adalah penyakit yang cukup langka dengan kasus yang mencapai 0,1 sampai 10 persen per 1 juta orang setiap tahunnya, berdasarkan negara dan wilayah.

Baca Juga: Pengobatan Penyakit Infeksi Flu, Ini Persamaan dan Perbedaannya Dengan Pilek

Meski kasusnya terbilang sedikit, namun tingkat kematian karena listeriosis tinggi dan menjadikannya masalah kesehatan di masyarakat.

Penyakit infeksi ini, berisiko dialami oleh ibu hamil dan bayinya, lansia yang usianya sudah 65 tahun atau lebih, serta orang-orang dengan sistem kekebalan lemah.

Bakteri penyebab listeriosis diketahui dapat bertahan dan berkembang biak di suhu udara yang rendah, seperti kulkas.

Infeksi bisa terjadi karena mengonsumsi makanan dengan jumlah bakteri yang tinggi.

Baca Juga: Mengenal Gejala dan Pengobatan MERS, Penyakit Gangguan Pernapasan

Bakteri Listeria monocytogenes bisa ditemukan di tanah, air, dan saluran pencernaan hewan.

Makanan yang sering dikaitkan dengan infeksi listeriosis di antaranya, makanan yang terlalu lama disimpan di kulkas dan makanan yang langsung dimakan tanpa diolah terlebih dahulu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menyebutkan bahwa gejala listeriosis beragam, tergantung pada orang yang terinfeksi dan bagian tubuh yang terpapar bakteri.

Ibu hamil

Baca Juga: Mengenal Etikma, Luka Bisul Tak Kunjung Sembuh Akibat Infeksi Bakteri

Ibu hamil biasanya mengalami gejala berupa demam dan mirip seperti flu, yakni pusing dan nyeri otot. Namun ini bahaya, karena bisa menyebabkan keguguran, lahir prematur, atau infeksi pada bayi yang baru dilahirkan.

Selain ibu hamil

Sedangkan untuk orang yang terinfeksi dan bukan ibu hamil, akan merasakan gejala yang meliputi sakit kepala, leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, dan kejang akibat nyeri otot serta demam.

Baca Juga: Diabetes Gestasional Berisiko Bagi Ibu dan Janin, Ini Cara Mencegahnya

Gejala infeksi listeriosis akan mulai muncul pada 1 atau 4 minggu setelah mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.

Tetapi, ada juga yang melaporkan tanda-tanda infeksi terjadi sekitar 70 hari atau sehari setelah terpapar bakteri penyebab infeksi.

Bisa ditemukan di mana pun, bakteri Listeria monocytogenes dapat mati jika sebelum dikonsumsi makanan dimasak terlebih dahulu.

Secara umum, pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan, pisahkan makanan mentah dan matang, masak hingga matang, simpan makanan dengan suhu yang aman, dan gunakan air atau bahan baku yang aman.

Namun untuk kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi listeriosis, maka hindari mengonsumi produk susu yang terbuat dari susu mentah, makanan siap saji yang bisa dimakan tanpa dimasak, dan perhatikan baik-baik label penyimpanan makanan di kemasan.

Baca Juga: Mengenal Folikulitis, Penyumbatan di Kulit Akibat Infeksi Bakteri