3. Batasi waktu layar
Tidak lebih dari satu hingga dua jam waktu layar sehari, apakah itu menonton TV, berselancar di internet, atau bermain video game.
Tetapi banyak anak menghabiskan empat jam atau lebih setiap hari di depan layar. Dorong alternatif aktif untuk hiburan pasif ini, seperti menembak lingkaran di taman bermain lokal, berjalan-jalan dengan anjing, atau permainan yang membutuhkan gerak fisik.
4. Jadikan berbagi dan menjadi sukarelawan sebagai kebiasaan
Dengan sebagian besar keluarga sekarang memiliki "hanya satu anak", anak itu hampir tidak belajar untuk berbagi.
Biarkan anak menjadi sukarelawan di berbagai acara. Ketika anak belajar untuk memberi, mereka juga belajar untuk bersyukur atas apa yang mereka miliki dan menghargai seni menggunakan waktu luang mereka untuk membantu tujuan yang berharga.
5. Tetapkan harapan
Biarkan anak tahu apa yang orangtua harapkan dari mereka selama tugas dan hadiahi mereka saat mereka menyelesaikan tugas.
Jika meminta si kecil untuk membawa sampah ke tepi jalan, jelaskan kepada mereka bahwa mengharapkan sampah keluar pada jam 9 malam dan gerbang ke halaman ditutup dengan gerendel sebelum kembali ke rumah.
Baca Juga: Kompres Panas atau Kompres Dingin, Sesuaikan dengan Kondisi Kesehatan
Baca Juga: Pahami Tentang Pentingnya Pengaruh MPASI untuk Immune Booster Anak
Dengan cara ini, anak sadar bahwa mereka tidak hanya perlu membawa tempat sampah ke tepi jalan, tetapi juga menutup pintu gerbang dengan benar.