Find Us On Social Media :

Varian Omicron Lolos dari Netralisasi Vaksin Pfizer/BioNTech, Ini Artinya ....

Orang yang sudah terinfeksi Covid-19 dan divaksin dua kali, dapat menetralisir virus.

GridHEALTH.id - Varian Omicron disebut dapat menurunkan antibody orang-orang yang telah mendapatkan dosis lengkap vaksin Covid-19 Pfizer.

Hal tersebut diungkapkan melalui studi yang dilakukan oleh Profesor Alex Sigal dari Africa Health Research Institute, Afrika Selatan.

Baca Juga: Pembekuan Darah Setelah Mendapat Vaksin Covid-19, Ini Penyebabnya

Alex Sigal dan timnya melakukan tas lab menggunakan sampel dari 12 orang yang sudah mendapatkan dosis lengkap vaksin Pfizer.

Hasilnya menunjukkan bahwa varin baru Covid-19, yakni varian Omicron, dapat melewati perlindungan yang telah diberikan oleh vaksin, tapi tidak menyeluruh.

Meski begitu, orang yang sudah divaksin dan pernah terpapar Covid-19 sebelumnya dapat menetralkan varian Omicron.

Baca Juga: Ini Tanggapan Ketua Satgas Covid-19 Soal PPKM Level 3 Dibatalkan

“Ada penurunan yang sangat besar dalam netralisasi varian Omicron oleh kekebalan Pfizer, dibandingkan varian Covid-19 sebelumnya,” kata Alex Sigal dikutip dari CNN, Rabu (8/12/2021).

“Omicron lolos dari netralisasi BNT16262 (Pfizer/BioNTech). Infeksi sebelumnya dan vaksinasi masih menetralkan,” sambungnya.

Cara Menghadapi Varian Omicron Menurut Peneliti Afrika Selatan

Alex Sigal mengatakan ini merupakan kabar baik, mengingat Omicron memiliki sifat mutasi yang dikhawatirkan akan membuat jenis vaksin yang sudah ada tidak efektif.

“Ini bukan varian yang benar-benar lolos (dari perlindungan vaksin). Iya memang lolos. Benar buruk. Tapi menurut saya ada cara untuk menghadapinya,” ujarnya.

Baca Juga: Fakta Terapi Plasma Konvalesen Tidak Membantu Kesembuhan Pasien Covid-19, WHO Tidak Merekomendasikan

Dalam tes lab ini, ia bersama timnya menggunakan sel paru-paru. Darah dari enam orang sukarelawan yang pernah terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksin, mampu menetralisir virus.

Dari manuskrip disebutkan, terjadi penurunan 41 kali lipat dalam tingkat antibodi penetralisir terhadap varian Omicron.

Tes ini belum dilakukan terhadap orang-orang yang telah mendapatkan booster, karena belum tersedia di Afrika Selatan.

WHO Himbau Masyarakat Tidak Panik

Baca Juga: Teka Teki Prediksi Ahli Gelombang 3 Pandemi Covid-19 Indonesia

Laporan kasus pertama varian Omicron terjadi di Bostwana dan Afrika Selatan dan saat ini sudah ada sekitar 40 negara yang melaporkan kasus varian baru Covid-19 tersebut.

Pada Jumat (26/11/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan varian Omicron sebagai “variant of concern” atau varian yang mengkhawatirkan.

Akan tetapi, mereka meminta masyarakat dunia untuk tidak panik menghadapi varian ini. Tetapi tetap harus waspada.

Baca Juga: Gejala Varian Omicron yang Mirip Influenza Seperti Ini, Diungkap Ahli Epidemiologi Unair

Baca Juga: Sotrovimab Mampu Lawan Virus Corona dari 37 Mutasi, Termasuk Omicron

Mereka juga menyebutkan bahwa jenis vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih tetap efektif memberi perlindungan terhadap varian Omicron, dilansir dari laman WHO.

Selain mendapatkan vaksinasi, masyarakat dunia juga diminta menerapkan protokol kesehatan meliputi menjaga jarak, menggunakan masker yang menutupi area mulut dan hidung, menjaga kebersihan tangan, serta batuk atau bersin sesuai dengan etika yakni ditutup.(*)