Industri farmasi yakin bahwa bukan kurangnya dosis yang menyebabkan ketidakseimbangan. Menurut perkiraan oleh asosiasi farmasi IFPMA, sekitar 1,4 miliar dosis vaksin diproduksi pada bulan Desember tahun ini saja.
Sebaliknya, dikatakan, skeptisisme vaksinasi tinggi di banyak negara dan banyak yang memiliki masalah dengan distribusi vaksin.
WHO membantah bahwa negara-negara akan siap jika mereka menerima dosis secara terorganisir dan tepat waktu.
Banyak negara kaya secara kolektif menjanjikan lebih dari satu miliar dosis sebagai sumbangan. Namun, menurut WHO, pengiriman seringkali membutuhkan waktu lama untuk terwujud.
Baca Juga: Studi: Diet Ketogenik Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-paru
Baca Juga: Menteri Luhut Sebut, Indonesia Bakal Produksi Vaksin Covid-19 Berbasis mRNA Tahun 2022
Beberapa vaksin Covid-19 juga hanya memiliki beberapa minggu lagi sampai tanggal kedaluwarsa, yang membuat distribusi di negara-negara miskin menjadi rumit.(*)