Find Us On Social Media :

Ada 1.038 Orang Dirawat di RSCD Wisma Atlet, Fakta Pasien Omicron Tidak Butuh Perawatan Serius

Pasien RSDC Wisma Atlet di awal 2022 melonjak.

GridHEALTH.id - Setelah sempat menyusut drastis pada bulan-bulan akhir 2021, kini pasien Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran mengalami lonjakan drastis.

Pada hari ini (4/1/2022), dilaporkan ada penambahan 126 orang yang dirawat di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

Jadi saat ini ada 1.038 orang yang dirawat di RSDC Wisma Atlet. Terdiri dari 527 pria dan 511 wanita yang menjalani perawatan di Tower 5 dan 6.

Untuk kapasitas pasien, jumlah tempat tidur di Tower 5 sebanyak 1.570 tempat tidur.

Sedangkan di Tower 6 sebanyak 1.300 tempat tidur.

"Pasien rawat inap 1.038 orang, semula 912 orang, bertambah 126 orang," ujar Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis, Selasa, dikutip dari Kompas.com (4/1/2022).

Baca Juga: 10 Varian Corona Ini Sudah Menginfeksi Masyarakat Dunia Termasuk Indonesia

 

Selain itu, Aris menyampaikan terdapat 183 orang yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, Kepulauan Riau.

Jumlah itu terdiri dari 121 pria dan 62 wanita. Dari data pengelola, tercatat pasien yang menjalani rawat inap berkurang 45 orang. "Pasien rawat inap 183 orang, semula 228 orang, berkurang 45 orang," ucap dia.

Pasien Omicron

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin secara virtual saat konferensi pers Evaluasi PPKM yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022) menyampaikan, “Dari 152 kasus yang masuk ke Indonesia (varian Omicron), setengahnya tanpa gejala setengahnya lagi sakit ringan, mereka tidak butuh oksigen dan saturasinya masih diatas 95%."

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Susah BAB saat Hamil

 

"Sekitar 23% atau 34 orang sudah kembali ke rumah," lanjutnya.

"Sampai sekarang tidak ada yang menbutuhkan perawatan serius di RS, cukup diberi obat dan vitamin,” papar Menkes Budi menambahkan.

Untuk diketahui, dari total 152 kasus Omicron di Indonesia, 146 pasien merupakan kasus impor dan 6 pasien lainnya adalah kasus transmisi lokal.

Baca Juga: Dokter Korupsi Dana Insentif Nakes Penanganan Covid-19, Kepala Puskesmas Serempak Kembalikan Uang ke Negara

 

Dengan adanya kasus Omicron di Indonesia, pemerintah saat ini telah melakukan upaya antisipsi.

Salah satunya yakni memperkuat fasilitas pelayanan kesehatan termasuk aspek penunjang seperti SDM kesehatan, farmasi dan alat kesehatan.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga telah mendistribusikan kurang lebih 16 ribu oksigen konsentrator atau setara 800 ton per hari ke berbagai rumah sakit yang ada di Indonesia.

Stok obat pun oleh Pemerintah telah disiapkan, bahkan sudah siap didistribusikan.

“Hari ini kita akan datangkan Molnupiravir, saat ini kita simpan dulu, kalau ada apa-apa nanti kami distribusikan."

"Obat (Molnupiravir) ini terbukti bisa membantu menekan laju pasien yang saturasi 94% ke rumah sakit,” kata Menkes.(*)

Baca Juga: Kriteri dan Syarat Bisa Divaksin Booster Covid-19 Serta Harganya