Find Us On Social Media :

Makser Anti Infeksi Omicron, Sesuai yang Direkomendasikan CDC

CDC mengeluarkan peraturan baru mengenai penggunaan masker N95 di tempat umum.

GridHEALTH.id – Masker menjadi salah satu barang yang paling banyak digunakan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Penyebaran Covid-19 varian Omicron yang mengkhawatirkan, membuat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan peraturan baru mengenai penggunaan masker.

Baru-baru ini, lembaga tersebut merekomendasikan orang-orang untuk menggunakan makser yang ukurannya pas dengan wajah dan dipakai secara konsisten.

CDC menjelaskan, jenis makser yang sesuai tersebut salah satunya adalah masker N95. Pasalnya, jenis masker tersebut dapat memberikan perlindungan tinggi.

Baca Juga: Kabar Baik Vaksin Sinovac Sebagai Booster, Antibodi Meningkat Puluhan Kali Dengan KIPI Terendah

Sebelumnya, sejumlah ahli kesehatan masyarakat sudah menyarankan penggunaan masker N95 karena dinilai lebih efektif.

Sementara itu, penggunaan masker kain tidak disarankan karena kurangnya perlindungan terhadap paparan virus.

“Masker kain tidak lebih dari sekadar aksesoris wajah. Tidak ada tempat bagi mereka (masker kain) di tengah Omicron,” kata dr Leana Wen, dokter darurat dan profesor tamu di George Washington University Milken Institute School of Public Health, dikutip dari CNN, Senin (17/01/2022).

Dia menyarankan, saat berada di tempat umum, masyarakat sebaiknya memakai masker jenis N95 atau KN95.

Baca Juga: Diungkap Vice President Sinovac, Vaksin Covid-19 Khusus Varian Omicron Akan Tersedia di Februari 2022

Dilansir dari Cincinnati, Senin (17/01/2022), rekomendasi penggunaan makser jenis N95 atau KN95 dikeluarkan karena terdapat lebih banyak lapisan yang bisa melindungi dibandingkan dengan masker kain.

Seperti yang diketahui, masker kain hanya mempunyai satu lapisan saja. Sedangkan masker N95 atau KN95 terdiri dari tiga lapisan yakni lapisan luar dari bahan non-penyerap seperti poliester, lapisan tengah dari polipropilen, dan lapisan dalam seperti katun atau kapas.

Jumlah lapisan yang ada di masker N95, dianggap dapat lebih baik menghalangi partikel-partikel kecil yang keluar dari hidung atau mulut saat sedang bersin, batuk, dan berbicara.

Perlu diketahui, masker jenis N95 tidak diperuntukan bagi anak kecil, kata Linsey Marr seorang profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech.

baca juga:

Berapa lama masker N95 bisa digunakan?

Kebanyakan masker yang digunakan saat pandemi Covid-19, hanya bisa sekali pakai. Sehingga harus segera dibuang ketika sudah dilepaskan.

Diketahui, jenis masker N95 bisa digunakan kembali. Tapi tetap harus memperhatikan cara pemakaiannya, agar tetap aman saat dipakai.

Jika ingin memakainya kembali, hindari menyentuh bagian depat masker saat memasangnya. Lebih baik pegang bagian pinggir atau tali masker.

Baca Juga: Omicron, Keringat Malam Bisa Menjadi Gejala Tidak Biasa Varian Baru

“Jelas hindari bagian depan tempat Anda bernapas, seperti tepat di depan hidung atau mulut Anda,” jelas Marr.

Apabila masih ingin memakai masker N95, jangan lupa untuk menstrilkannya. Tidak disarankan untuk mencuci masker karena dapat merusak.

Masker N95 yang terkena sinar matahari, disebut bisa mematikan partikel-partikel yang menempel di masker.

Walaupun bisa digunakan kembali, tapi lebih baik menggunakan masker N95 yang baru.

Karena, ada beberapa kondisi yang mengharuskan masker N95 harus segera dibuang. MIsalnya saja jika ada orang terdekat yang dinyatakan positif Covid-19.

“Saya mungkin akan membuang makser itu. Karena masker itu telah melakukan tugasnya untuk menahan virus dan saya tidak ingin mengambil risiko dari itu dan tangan saya atau apapun,” kata Erin Bromage, profesor biologi di University of Massachustts Dartmouth.

Baca Juga: Kasus Omicron Naik di Seluruh Dunia, Kemenag Hentikan Sementara Pemberangkatan Umrah