Find Us On Social Media :

Mengenal Metode Egg Freezing yang Dilakukan Luna Maya, Serta Risikonya

Luna Maya mengaku melakukan pembekuan sel telur atau egg freezing.

GridHEALTH.id – Aktris Luna Maya baru-baru ini menarik perhatian publik dengan keputusan yang telah dibuatnya.

Model berusia 38 tahun ini, dalam video yang diunggah oleh Vena Melinda, mengatakan kalau dirinya sudah melakukan egg freezing.

Sebelumnya, Venna Melinda memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan hubungan percintaan dengan Luna Maya.

Di video itu, Luna Maya menjelaskan kalau dirinya tidak memusingkan kapan harus menikah karena “dikejar-kejar” oleh umur.

“Aku tuh enggak pernah berpikir umur itu suatu masalah, kayak dikejar umur gitu,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Venna Melinda Channel, Selasa (18/01/2022).

“Ya mungkin sebagai perempuan ada biological ticking secara kalau ingin menjadi seorang ibu. Tapi, aku sudah freeze egg,” jelasnya.

Luna Maya mengaku kalau keinginannya untuk melakukan hal tersebut sudah ada sejak empat tahun yang lalu.

Hanya saja, dia baru bisa melakukannya pada tahun 2021 lalu dan sudah memikirkannya terlebih dahulu.

“Aku sebenarnya sudah pengin dari empat tahun yang lalu. Cuma baru kesampaian tahun lalu, karena ternyata di Indonesia ada,” ungkapnya.

Baca Juga: Diabetes Pada Ibu Hamil Bisa Mengurangi Produksi ASI, Mencegahnya Bisa dengan Berjemur

Apa yang dimaksud dengan egg freezing yang dilakukan oleh Luna Maya? Dilansir dari UCLA Health, Selasa (18/01/2022), metode ini dikenal juga dengan nama kriopreservasi oosit matang.

Egg freezing merupakan metode yang dilakukan untuk mempertahankan kemungkinan reproduksi pada wanita di masa depan.

Cara ini dilakukan dengan mengambil ovarium, yang kemudian dibekukan tanpa dibuahi dan disimpan untuk digunakan nanti.

Sel telur tersebut, nantinya bisa dicairkan kembali dan dikombinasikan dengan sperma di laboratorium.

Baca Juga: 6 Tanda Hamil Muda yang Sering Luput, Hidung Tersumbat Hingga Murung

Pembekuan sel telur ini bisa menjadi pilihan jika seorang wnaita belum siap untuk hamil, tapi ingin melakukannya di masa depan.

Melansir Mayo Clinic, Selasa (18/01/2022), ketika melakukan metode ini, seorang wanita akan diberikan obat untuk kesuburannya agar berovulasi dan menghasilkan banyak sel telur untuk diambil.

Terdapat beberapa faktor yang membuat seorang wanita mempertimbangkan untuk melakukan egg freezing, seperti berikut ini.

1. Memiliki kondisi yang berdampak pada kesuburan, misalnya anemia sel sabit atau memiliki penyakit autoimun.

Baca Juga: 5 Perubahan Tubuh yang Harus Perempuan Terima Setelah Melahirkan, Jangan Baper

2. Harus menjalani pengobatan kanker atau penyakit lain yang berdampak pada kemampuan untuk hamil.

3. Beberapa orang yang menjalani bayi tabunh memilih pembekuan telur karena alasan agama atau etika.

4. Orang yang berharap bisa hamil saat dirinya sudah siap.

Seperti tindakan medis yang lainnya, metode egg freezing juga memiliki risiko yang harus dihadapi oleh seorang wanita.

1. Meskipun jarang terjadi, ada kemungkinan risiko penggunaan obat kesuburan seperti hormon perangsang folikel sintesis atau hormon luteinizing untuk menginduksi ovulasi.

Jika terjadi, ini bisa menyebabkan ovarium menjadi bengkak dan nyeri setelah ovulasi atau pengambilan sel telur.

2. Ini juga jarang terjadi, tapi ada kemungkinan jarum yang digunakan untuk mengambil telur menyebabkan pendarahan, infeksi atau kerusakan pada usus, kandung kemih atau pembuluh darah.

3. Pembekuan sel telur memang memberikan harapan untuk kehamilan di masa depan, tetapi ada kemungkinan hal tersebut masih sulit dilakukan.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Bumil, Berisiko Bagi Janin