Find Us On Social Media :

Yakin Terinfeksi Varian Omicron adalah Vaksin Alami yang Bisa Hentikan Pandemi Covid-19?

Infeksi Omicron vaksin alami untuk keluar dari pandemi Covid-19.

"Ini seperti strategi vaksin kita, di mana kita melemahkan virus dan memberikan virus itu kepada orang-orang," lanjut dia.

Lebih lanjut, dia bahkan berpandangan, varian omicron dapat menjadi vaksin yang lebih baik daripada vaksin yang sudah ada.

"Seluruh virus masuk ke dalam tubuh yang memiliki banyak mutasi. Semakin tubuh berusaha melawan virus, maka semakin baik sistem imun merespons."

"Hal ini akan menghasilkan respons yang lebih baik," ungkap Das.

Pendapat lainnya, seorang ahli imunologi Dr NK Mehra, mantan dekan AIIMS dan ilmuwan kehormatan di Indian Council of Medical Research, mengatakan "Saya sepenuhnya mendukung pandangan ini, karena sampai sekarang varian ini sangat ringan dan bisa menjadi keuntungan tersembunyi," papar Mehra.

Baca Juga: Varian Sebabkan Kasus Covid-19 Naik, Ahli Tegaskan Masker Tetap Pelindung Terbaik, Bisa Memperpendek Jarak Sosial

"Dua studi internasional menunjukkan varian omicron tumbuh 10 kali lebih lambat daripada varian delta di paru-paru yang merupakan pertanda baik."

"Kita perlu melihat data selama beberapa minggu lagi untuk mengetahui apakah varian ini juga memiliki perilaku serupa di semua negara atau tidak."

Jangan Mempertaruhkan Kesehatan

Ahli dari India lainnya, seorang Presiden Layanan Medis Portea Medical di India, dr Vishal Sehgal, berpendapat, varian SARS-CoV-2 dapat saja bertindak sebagai vaksin alami atau terbukti bermanfaat meskipun tidak terlalu mengancam jiwa.

Hanya saja, itu masih belum bisa dipastikan.

"Ketika kita berbicara tentang versi yang lebih ringan dari infeksi omicron yang menyebar dengan cepat yang bertindak sebagai vaksinasi alami, secara teoritis kemungkinan seperti itu ada. Namun, tidak seperti vaksin yang dikembangkan secara klinis, tidak ada prediktabilitas atau pemahaman tentang betapa berbedanya dampak dari infeksi tersebut dari satu orang ke orang lain," kata ahli Jantung dan Presiden Tata Kelola Klinis Connect and Heal, dr Chetan Shah, dikutip dari Republika (9/1/2022).