Find Us On Social Media :

Yakin Terinfeksi Varian Omicron adalah Vaksin Alami yang Bisa Hentikan Pandemi Covid-19?

Infeksi Omicron vaksin alami untuk keluar dari pandemi Covid-19.

GridHEALTH.id - Sejak varian Omicron melanda banyak pendapat mengenai varian virus Covid-19 ini yang terkenal cepat penularannya.

Satu pendapat yang banyak dicari dan banyak juga diyakini ahli adalah varian Omicron ini adalah penutup pandemi Covid-19.

Sebab varian Omicron ini diyakini sebagai vaksinasi alami Covid-19.

Menurut penelitian yang dilakukan di Yale University di Amerika, ada lebih banyak mutasi pada Omicron daripada di varian Delta.

Artinya, setiap virus terus berubah sifatnya.

Mutasi bisa membuat virus lebih lemah atau lebih berbahaya dari sebelumnya.

Semua mutasi virus corona di 2020 dan 2021 membuat virus ini berbahaya bagi manusia.

Tapi Omicron, melansir DNAIndia (4/1/2022), dapat menghilangkan virus ini.

Penelitian yang dilakukan di Amerika mengatakan, bahwa kecepatan penyebaran infeksi varian omicron akan membantu dalam mengakhiri pandemi Covid-19.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Perut Kembung, Salah Satunya Jalan Setelah Makan

Semakin cepat Omicron menyebar, semakin cepat menggantikan varian Delta dari virus corona yang lebih berbahaya.

Memang varian Omicron lebih menular, tetapi dalam banyak kasus, pasien tidak memerlukan rawat inap.

Jadi sama seperti flu biasa hilang dalam empat sampai lima hari, gejalanya juga hilang dalam empat sampai lima hari dengan cara yang sama.

Ini fakta kenapa isolasi rumah untuk pasien yang terinfeksi Omicron di Amerika telah dikurangi menjadi hanya lima hari.

Di sana, orang yang terkena Omicron bisa keluar rumah setelah lima hari terinfeksi, jika tidak menunjukkan gejala.

Namun, tetap mereka harus memakai masker.

Jadi varian ini diyakini berfungsi sebagai vaksin alami.

Aada juga pendapat ahli yang menyatakan, varian ini diperkirakan bisa berfungsi sebagai vaksin alami untuk Covid-19.

Pendapat Ahli Dari India

Baca Juga: Lebih Mudah Mengatasi Jerawat dengan Skincare yang Anti Rumit

Ahli imunologi Gobardhan Das, profesor kedokteran molekuler di Jawaharlal Nehru University, New Delhi, India, memberikan penjelasan seputar hal ini.

"Saya percaya omicron kemungkinan merupakan vaksin alami," kata Das, seperti dilansir laman Outlookindia, dikutip dari Kompas.com (7/1/2022).

"Omicron adalah versi varian delta dengan tambahan mutasi. Jika kita sudah melihat gejala varian ini, orang tidak akan dirawat di rumah sakit."

Menurut Das, selama periode waktu tertentu, virus corona sudah melemahkan diri.

"Ini seperti strategi vaksin kita, di mana kita melemahkan virus dan memberikan virus itu kepada orang-orang," lanjut dia.

Lebih lanjut, dia bahkan berpandangan, varian omicron dapat menjadi vaksin yang lebih baik daripada vaksin yang sudah ada.

"Seluruh virus masuk ke dalam tubuh yang memiliki banyak mutasi. Semakin tubuh berusaha melawan virus, maka semakin baik sistem imun merespons."

"Hal ini akan menghasilkan respons yang lebih baik," ungkap Das.

Pendapat lainnya, seorang ahli imunologi Dr NK Mehra, mantan dekan AIIMS dan ilmuwan kehormatan di Indian Council of Medical Research, mengatakan "Saya sepenuhnya mendukung pandangan ini, karena sampai sekarang varian ini sangat ringan dan bisa menjadi keuntungan tersembunyi," papar Mehra.

Baca Juga: Varian Sebabkan Kasus Covid-19 Naik, Ahli Tegaskan Masker Tetap Pelindung Terbaik, Bisa Memperpendek Jarak Sosial

"Dua studi internasional menunjukkan varian omicron tumbuh 10 kali lebih lambat daripada varian delta di paru-paru yang merupakan pertanda baik."

"Kita perlu melihat data selama beberapa minggu lagi untuk mengetahui apakah varian ini juga memiliki perilaku serupa di semua negara atau tidak."

Jangan Mempertaruhkan Kesehatan

Ahli dari India lainnya, seorang Presiden Layanan Medis Portea Medical di India, dr Vishal Sehgal, berpendapat, varian SARS-CoV-2 dapat saja bertindak sebagai vaksin alami atau terbukti bermanfaat meskipun tidak terlalu mengancam jiwa.

Hanya saja, itu masih belum bisa dipastikan.

"Ketika kita berbicara tentang versi yang lebih ringan dari infeksi omicron yang menyebar dengan cepat yang bertindak sebagai vaksinasi alami, secara teoritis kemungkinan seperti itu ada. Namun, tidak seperti vaksin yang dikembangkan secara klinis, tidak ada prediktabilitas atau pemahaman tentang betapa berbedanya dampak dari infeksi tersebut dari satu orang ke orang lain," kata ahli Jantung dan Presiden Tata Kelola Klinis Connect and Heal, dr Chetan Shah, dikutip dari Republika (9/1/2022).

Satu orang mungkin mendapati adanya peningkatan kekebalan, sementara yang lain mungkin menemukan bahwa infeksi tidak semulus yang diharapkan.

Oleh karena itu, dr Shah tidak menyarankan orang dengan sengaja mencoba untuk terinfeksi atau ceroboh dengan langkah pencegahan penularan Covid-19.

"Pendekatan terbaik adalah segera vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan, selanjutnya biarkan alam mengurus dirinya sendiri," kata dr Shah.

Baca Juga: 10 Tips Perawatan Gigi Pada Penyandang Diabetes Untuk Mencegah Kerusakan

Banyak ahli meyakini bahwa memercayai teori "vaksin alami" bisa berbahaya. Sebab, orang dapat menjadi terlena dengan tindakan perlindungan penting, seperti menjaga jarak sosial, penggunaan masker, dan kebersihan diri.

Sebagai dokter spesialis paru, Direktur Rumah Sakit Fortis Escorts Ravi Shekhar mengatakan, meskipun infeksi alami memang dapat memberikan kekebalan terhadap infeksi virus. Hal itu juga bisa terjadi dengan infeksi SARS-CoV-2.

"Tetapi gagasan itu tidak sepenuhnya benar karena keterbatasan utama dari gagasan ini adalah potensi mutasi besar yang kita lihat dengan virus ini," kata dr Shekhar.

Sementara itu, seorang dokter perawatan intensif, dr Harish Mallapura Maheshwarappa, mengatakan, infeksi SARS-CoV-2 dapat menyebabkan imunogenisitas yang cukup dalam tubuh untuk menghasilkan antibodi.

Akan tetapi, pertanyaannya adalah apakah antibodi ini cukup efisien untuk memberikan perlindungan alami terhadap varian lain dari Covid?  "Masih butuh penelitian lebih lanjut terkait hal ini," tuturnya.

Dr Namita Jaggi dari Artemis Hospitals mengatakan, terlalu dini untuk menyebut omicron akan bertindak sebagai "vaksin alami".

Ia menyebut, pandemi secara tradisional memang mereda dengan hadirnya varian yang lebih ringan, dan lebih ringan, sampai akhirnya sirna.

"Munculnya omicron bukan penyebab kekhawatiran, kita harus optimistis berharap ini mungkin bergerak menuju akhir pandemi," jelasnya.(*)

Baca Juga: Mengungkap Penyebab Anak yang Meninggal Setelah Divaksin Covid-19, Ini Temuan Dinkes Tasikmalaya