Satu orang mungkin mendapati adanya peningkatan kekebalan, sementara yang lain mungkin menemukan bahwa infeksi tidak semulus yang diharapkan.
Oleh karena itu, dr Shah tidak menyarankan orang dengan sengaja mencoba untuk terinfeksi atau ceroboh dengan langkah pencegahan penularan Covid-19.
"Pendekatan terbaik adalah segera vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan, selanjutnya biarkan alam mengurus dirinya sendiri," kata dr Shah.
Baca Juga: 10 Tips Perawatan Gigi Pada Penyandang Diabetes Untuk Mencegah Kerusakan
Banyak ahli meyakini bahwa memercayai teori "vaksin alami" bisa berbahaya. Sebab, orang dapat menjadi terlena dengan tindakan perlindungan penting, seperti menjaga jarak sosial, penggunaan masker, dan kebersihan diri.
Sebagai dokter spesialis paru, Direktur Rumah Sakit Fortis Escorts Ravi Shekhar mengatakan, meskipun infeksi alami memang dapat memberikan kekebalan terhadap infeksi virus. Hal itu juga bisa terjadi dengan infeksi SARS-CoV-2.
"Tetapi gagasan itu tidak sepenuhnya benar karena keterbatasan utama dari gagasan ini adalah potensi mutasi besar yang kita lihat dengan virus ini," kata dr Shekhar.
Sementara itu, seorang dokter perawatan intensif, dr Harish Mallapura Maheshwarappa, mengatakan, infeksi SARS-CoV-2 dapat menyebabkan imunogenisitas yang cukup dalam tubuh untuk menghasilkan antibodi.
Akan tetapi, pertanyaannya adalah apakah antibodi ini cukup efisien untuk memberikan perlindungan alami terhadap varian lain dari Covid? "Masih butuh penelitian lebih lanjut terkait hal ini," tuturnya.
Dr Namita Jaggi dari Artemis Hospitals mengatakan, terlalu dini untuk menyebut omicron akan bertindak sebagai "vaksin alami".
Ia menyebut, pandemi secara tradisional memang mereda dengan hadirnya varian yang lebih ringan, dan lebih ringan, sampai akhirnya sirna.
"Munculnya omicron bukan penyebab kekhawatiran, kita harus optimistis berharap ini mungkin bergerak menuju akhir pandemi," jelasnya.(*)
Baca Juga: Mengungkap Penyebab Anak yang Meninggal Setelah Divaksin Covid-19, Ini Temuan Dinkes Tasikmalaya