Find Us On Social Media :

Healthy Move, Benarkah Lebih Baik Berlari Tanpa Sepatu? Ini Faktanya

Berlari tanpa sepatu lebih sedikit mengalami cedera.

GridHEALTH.id - Itu sekitar empat hingga enam juta tahun yang lalu ketika manusia pertama kali berevolusi untuk berjalan tegak, manusia terus berevolusi menjadi pejalan kaki dan pelari jarak jauh yang luar biasa, berkat kaki melengkung, tendon achilles yang panjang, dan kemampuan untuk mendinginkan tubuh melalui keringat.

Perjalanan jarak jauh dilakukan tanpa alas kaki dan manusia tetap bisa bertahan dengan kondisi ini.

Beberapa bukti menunjukkan alas kaki muncul sekitar 30.000 tahun yang lalu. Tapi baru sekitar 100 tahun yang lalu alas kaki modis dilaporkan mengubah bentuk kaki. Sejak tahun 1970-an, sepatu lari yang empuk telah menjadi identik dengan olahraga.

Tetapi semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa sepatu lari sebenarnya lebih banyak merugikan kita daripada manfaatnya.

Peter Francis, Dosen Ilmu Olahraga, Latihan dan Rehabilitasi, Universitas Leeds Beckett di Inggris mengadakan studi, dan menemukan bahwa memakai sepatu mengubah cara kita berlari dan melemahkan kaki dengan cara yang dapat berkontribusi pada banyak cedera olahraga umum.

Francis mengatakan, kita masih bisa berlari tanpa alas kaki, terutama jika kita memulainya di usia muda.

Penelitian di Selandia Baru menemukan anak-anak di Selandia Baru yang berusia 12-19 tahun yang dapat berlari sprint dan lari jarak menengah tanpa alas kaki.

Pada mereka ditemukan juga prevalensi nyeri pada tungkai bawah (lutut, pergelangan kaki, dan kaki) relatif rendah dibandingkan dengan anak-anak yang serupa. usia dari negara lain.

Penelitian lain juga menunjukkan perbedaan struktur dan fungsi kaki pada populasi bertelanjang kaki dan memakai sepatu.

Baca Juga: Healthy Move, Tips Berlari Dengan Aman di Atas Treadmill Untuk Pemula

Baca Juga: Lebih Mudah Mengatasi Jerawat dengan Skincare yang Anti Rumit

Temuan ini mendorong Francis untuk melakukan tinjauan global terhadap cedera lari pada pria dan wanita.