GridHEALTH.id – Sindrom inflamasi multisistem atau multisystem inflammation syndrome (MIS-C), membayang-bayangi anak-anak yang sembuh dari Covid-19.
Kondisi ini pertama kali diidentifikasi pada April 2020 lalu, oleh dokter yang berada di rumah sakit anak-anak di Amerika Serikat dan Inggris.
Dalam kasus yang terjadi, MIS-C sebagian besar dialami oleh anak-anak usia sekolah. Meskipun kemungkinan terjadinya cukup jarang, tapi ini merupakan kondisi yang serius.
Sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C) merupakan kondisi di mana terjadi peradangan di beberapa bagian tubuh, seperti jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau saluran pencernaan.
Kematian bisa terjadi akibat MIS-C. Namun sejauh ini, anak-anak didiagnosis MIS-C kondisinya membaik setelah mendapatkan penanganan medis.
Pusat Pengendalian dan Penanganan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengungkapkan, hingga saat ini belum diketahui apa yang menyebabkan MIS-C pada anak-anak.
Dokter Anak Anna Sick-Samuels, M.D., M.P.H., menjelaskan, bahwa sindrom peradangan multisistem ini dipicu oleh virus penyebab Covid-19.
MIS-C bisa terjadi pada anak-anak yang tidak mengalami gejala umum Covid-19, seperti demam, sakit tenggorokan, atau batuk.
“Sindrom ini merupakan reaksi peradangan dalam tubuh sekitar empat minggu setelah terinfeksi virus SARS-CoV-2. Gejala awal sering termasuk demam, ruam, mata merah, diare dan muntah, dan mungkin memburuk selama beberapa hari,” ujarnya dikutip dari Johns Hopkins Medicine, Jumat (21/01/2022).
Baca Juga: Kasus Global Covid-19 Omicron Meningkat Lebih Dari 18 Juta Dalam Seminggu Terakhir, WHO
“Peradangan dapat mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan organ lain, yang dapat membuat beberapa anak sangat sakit dan membutuhkan perawatan segera,” sambung Anna Sick-Samuels.
Gejala MIS-C yang perlu diperhatikan selain demam hingga diare, dilansir dari Mayo Clinic, Jumat (21/01/2022).
1. Merasa kelelahan tidak seperti biasanya.
2. Jantung yang berdetak sangat cepat.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Ini Ditempelkan di Kulit, Hasilkan Kekebalan Jangka Panjang
3. Bibir, lidah, tangan, dan kaki yang kemerahan atau bengkak.
4. Sakit kepala atau pusing.
5. Pembengkakan kelenjar getah bening.
Orangtua harus segera menghubungi fasilitas kesehatan jika anak mengalami sakit perut yang parah, kesulitan bernapas, dan warna kuku yang pucat atau kebiruan.
Baca Juga: Perkembangan Kasus Vaksin Kosong yang Disuntikan ke Anak di Sumut
Selain itu tanda-tanda darurat MIS-C yang harus segera ditangani, yakni mengalami kebingungan dan mengalami kesulitan untuk tetap terjaga.
Penanganan yang tepat dapat mengatasi sindrom peradangan multisistem. Dokter dapat memberikan perawatan suportif untuk meredakan gejalanya dan menggunakan berbagai obat untuk mengobati peradangan.
Sebagian besar anak yang mengalami MIS-C perlu dirawat di rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif.
Pada awal Januari ini, CDC mengeluarkan laporan yang menyebutkan bahwa dua dosis vaksin Covid-19 Pfizer dapat melindungi anak usia 12 hingga 18 tahun dari keparahan terkait sindrom peradangan multisistem.
Mereka menemukan bahwa vaksinasi Covid-19 menggunakan jenis vaksin Pfizer, 91% efektif dalam melindungi remaja terhadap sindrom inflamasi multisistem atau MIS-C.
Baca Juga: Pengakuan Ashanty yang Pulih Dari Omicron: 'Hanya Bindeng dan Tenggorokan Sakit'