Find Us On Social Media :

Bagaimana dengan PTM, Saat Ini Anak Dirawat Terinfeksi Omicron Lebih Banyak dari Varian Sebelumnya

Presentase Anak Dirawat Terinfeksi Omicron Lebih Banyak dari Sebelumnya

"Euforia kemudian bikin kita lupa, jangan lupa Juli kemarin seperti apa hebohnya Indonesia. Kini, kita sudah tenang, sudah melandai, tapi ada lagi varian baru," ujarnya, dikutip dari Kompas.com (14/1/2022).

Piprim meminta berbagai pihak mengingat kembali bahwa kini ada aturan pemerintah yang baru pulang dari luar negeri begitu ketat, termasuk harus karantina 7 hari meski sudah swab.

"Kalau seketat itu perhatian kita kepada Omicron yang kita khawatirkan masuk, padahal sudah ada transmisi lokal, kenapa kemudian PTM 100 persen dibuka, menurut saya mendadak sekali keputusannya. Sementara itu Kemenkes mengeluarkan kewaspadaan Omicron, Satgas Covid mengeluarkan kebijakan yang sangat ketat dengan sangat ketat, PTM 100 persen seolah-seolah kontradiksi dengan aturan tadi," paparnya.

IDAI, lanjut dia, meminta bantuan dari orangtua untuk juga bersuara bahwa kesehatan adalah tanggung jawab bersama, "Kita sebagai masyarakat punya hak untuk bersuara sebagai pressure control untuk menekan supaya kebijakan pemerintah ini sama-sama nyaman bagi semua orang dan menjaga kesehatan kita semua," jelas Piprim.

Permohonan 4 Organisasi Profesi Dokter ke Pemerintah

Karenanya, PDPI bersama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Indonesia Intensif Indonesia (PERDATIN), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (PERKI), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengajukan surat permohonan pada empat Kementerian pembuat kebijakan PTM untuk mengevaluasi kegiatan PTM 100% khususnya pada kelompok anak usia kurang dari 11 tahun.

Dalam permohonan mereka disebut juga sejumlah pertimbangan di antaranya, kepatuhan anak-anak usia di bawah 11 tahun terhadap protokol kesehatan masih belum 100%, juga belum belum lengkapnya vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun.

Baca Juga: Healthy Move, Latihan Otot Inti dengan Medicine Ball Agar Perut Rata

Piprim pun mengatakan, “Kami juga mengimbau orang tua agar melengkapi vaksinasi regular melalui imunisasi kejar bagi anak-anaknya agar tetap terlindungi dari kemungkinan penyakit lain yang mungkin timbul.”

"Kita sebetulnya sudah senang laporan tiap cabang kasus menurun, situasi ini jika dipaksakan PTM 100 persen tanpa ada opsi lain, tanpa ada orpsi hybrid, selain bikin galau orangtua yang concern terhadap vaksinasi, usia PAUD belum vaksin sudah masuk sekolah, ini sesuatu yang perlu disikapi," ujarnya dalam diskusi daring IDAI.

Siapa Bilang Omicron Ringan

Ingat, belum cukup bukti Omicron ringan Menganggapi bahwa banyak yang menganggap Omicron ringan dan tingkat kematian kecil, Piprim mengatakan bahwa bagi IDAI anak-anak bukanlah persentase.