Find Us On Social Media :

Bagaimana dengan PTM, Saat Ini Anak Dirawat Terinfeksi Omicron Lebih Banyak dari Varian Sebelumnya

Presentase Anak Dirawat Terinfeksi Omicron Lebih Banyak dari Sebelumnya

"Karena setiap anak segalanya bagi orangtuanya. Kita ingin bermain aman, masa untuk anak coba-coba. Buat kita kesehatan anak menjadi prioritas," ujarnya.

Sejalan dengan itu, Satuan Tugas (Satgas) IDAI, Yogi Prawira mengatakan bahwa saat membicarakan anak, maka tidak bisa diukur dengan angka-angka.

Meski tingkat kematian di bawah 1 persen, tegas dia, namun jika yang kena adalah anak sendiri atau kerabat, maka itu menjadi 100 persen. “Tolong jangan hanya bicara statistik dan persentase, bayangkan jika ini adalah anak kita, saudara kita," jelasnya.

Terkait tingkat keparahan Omicron yang dianggap “ringan”, Yogi mengimbau semua pihak untuk belajar dari negara lain dan tidak asal percaya bahwa varian ini "ringan".

Sejak awal Januari 2022, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut varian Omicron memicu lonjakan kasus rawat inap pada anak-anak di Amerika Serikat.

Baca Juga: 8 Penyakit Berbahaya yang Muncul Akibat Seks Bebas, Lakukan Pemeriksaan Jika Muncul Gejala Ini

Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan kasus ini adalah mudahnya virus Omicron menyebar, terlebih selama periode libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Akibatnya, lebih banyak anak yang terpapar varian virus baru itu.

"Di Amerika, UK, Afrika, di India, itu kan kasusnya meningkat dengan cepat dan ternyata persentase anak-anak yang kena dan dirawat di RS lebih tinggi, dibandingkan varian-varian sebelumnya.

Kita harus lebih hati-hati, jangan percaya saja bahwa Omicron ringan.

Belum cukup bukti untuk menyatakan ini ringan.

Faktanya, persentase anak-anak yang dirawat karena varian ini (Omicron) lebih besar proporsinya ketimbang sebelumnya," papar Yogi.

Yogi mengingatkan kembali bahwa sekolah adalah tepat untuk anak-anak yang sudah bisa patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan, bukan tempat anak-anak baru mulai belajar prokes.

"Bagi orangtua yang memutuskan untuk mengirim anak-anaknya ke sekolah, jangan lupa dibekali dengan ilmunya dulu, dan dilatihkan sebelum akhirnya mereka berangkat sekolah tatap muka," saran Yogi.

Akankah PTM kembali dilakukan secara online meluhat fakta ini?(*)

Baca Juga: Segera Vaksin Covid-19, Salah Satu Pasien Omicron di Indonesia yang Meninggal Ternyata Belum Divaksin