GridHEALTH.id – Duduk posisi W atau W sitting position, paling sering dilakukan oleh anak-anak. Posisi duduk ini, membuat lutut anak berada di depan, sedangkan pergelangan kaki dan telapaknya ada di kedua sisi panggul mereka.
Kenapa ya, anak-anak sering melakukannya?
Dr Rachel Goldstein, MD, MPH, Direktur Program Pemeliharaan Pinggul di Pusat Ortopedi Anak Rumah Sakit Anak Los Angeles menagatakan, ini karena beberapa anak mempunyai lebih banyak jaringan lilitan di tulang paha mereka.
Sehingga anak-anak dapat dengan mudah duduk dengan posisi W, dikutip dari Children’s Hospital Los Angeles, Minggu (06/02/2022).
Sebenarnya, duduk posisi W tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Sering dilakukan anak-anak usia 3 tahun, posisi duduk ini akan berubah sendirinya seiring bertambahnya usia anak.
Pada usia itu, anak-anak mungkin merasa lebih nyaman duduk dengan posisi W saat bermain, dibandingkan dengan menyilangkan kakinya di bawah paha.
Walaupun ini merupakan posisi duduk yang normal, tapi orangtua juga perlu melakukan perubahan, terutama jika anak duduk posisi W terlalu lama.
Dilansir dari Healthline, Minggu (06/02/2022), anak yang sering duduk posisi W berisiko mengalami beberapa kondisi berikut ini.
Bagian kaki lemah
Baca Juga: Nutrisi Terbaik Bagi Si Kecil di 1000 Hari Pertama Kehidupan
Saat duduk posisi W, kaki akan mengambil beban kerja otot dan membuat pusat gravitasi berada lebih rendah untuk mendukung gerakan kaki. Pada akhirnya, kaki tidak banyak bergerak dalam posisi ini, untuk membantunya agar tetap seimbang.
Orangtua perlu memperhatikan tanda otot anak yang buruk, seperti sering jatuh, keterlambatan dalam keterampilan motorik kasar, dan postur tubuh yang buruk.
Hip dysplasia
Jika anak didiagnosis mengalami hip dysplasia, maka posisi duduk W harus sangat dihindari. Duduk dengan posisi tersebut, dapat meningkatkan risiko pinggul terkilir.
Baca Juga: Kenali Gejala MIS-C, Berisiko Dialami Anak Usai Sembuh dari Covid-19
Ini karena secara internal duduk posisi W membuat pinggul berputar ke titik yang membuatnya mungkin keluar dari sendi. Kondisi ini biasanya menyebabkan nyeri di pinggul, sehingga orangtua harus memperhatikan keluhan anak.
Mengalami masalah ortopedi
Duduk posisi W terlalu sering dapat membuat otot-otot di kaki dan paha kaku. Jika otot-otot itu kencang, maka dapat menghambat gerakan normal, mempengaruhi koordinasi dan kesimbangan anak.
Otot-otot yang biasanya terpengaruh dengan posisi duduk ini adalah otot di paha belakang, pinggul, dan tendon Achilles.
Baca Juga: Kenali Tanda-tanda Pubertas Dini Pada Anak, Seperti yang Dialami Putri Melki Bajaj
Jika melihat anak duduk posisi W, orangtua tidak perlu langsung menyuruhnya untuk mengubah posisi karena mungkin buah hati akan segera mengganti cara duduknya.
Tetapi jika posisi duduk ini terlalu lama dilakukan, orangtua mungkin bisa menerapkan saran yang diberikan oleh Orlando’s Arnold Palmer Hospital for Children, berikut ini:
* Daripada menyuruhnya untuk segera memperbaiki posisi duduk, cobalah ajak anak mengubah posisi dengan pesan yang lembut seperti mengatakan, “Ubah kaki jadi bersila jadi otot-otot kamu kuat”.
Untuk anak yang usianya lebih kecil, orangtua bisa menggelitiknya atau memeluknya sambil mengubah posisi duduk.
* Berikan tempat duduk yang nyaman, seperti beanbag, kursi, atau yang lainnya.
* Ajak anak untuk tetap aktif bergerak, dengan melakukan permainan-permainan di tempat bermain atau olahraga.(*)
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Diare Pada Anak Dengan Bahan Alami di Rumah