Find Us On Social Media :

Fakta Obat yang Kita Tahu Ampuh untuk Covid-19 Nyatanya Berbahaya, Hal Ini Diingatkan Prof Zubairi Djoerban

Prof Zubairi, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), mengingatkan obat dan terapi Covid-19 berikut tidak efektif dan berbahaya.

“Lima organisasi profesi sudah menyarankan antivirus yang diendorse oleh organisasi profesi, para ahli kedokteran adalah Avigan atau Favipiravir dan Molnupiravir,” kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual terkait Evaluasi PPKM, Senin (31/01/2022).

Dua jenis obat antivirus tersebut, tidak bisa dibeli sembarangan dan hanya bisa didapatkan jika memang sudah memiliki resep dari dokter.

“Tapi ini harus dengan resep. Kalau antivirus harus dengan resep. Jadi, tidak bisa beli sendiri dan sebaiknya jangan,” ujarnya.

Tapi pada cuitan di akun Twitternya Prof. Zubairi Djoerban (5/2/2022), Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), mengingatkan, "ada obat-obat yang dulu dipakai untuk Covid-19 kini terbukti tidak bermanfaat."

Bahkan obat Covid-19 tersebut menyebabkan efek samping serius pada beberapa kasus:

* Ivermectin

Tidak disetujui Badan Pengawas Obat & Makanan (FDA) AS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan regulator obat Uni Eropa. Banyak laporan pasien yang memerlukan perhatian medis, termasuk rawat inap, setelah konsumsi Ivermectin.

Baca Juga: Penyebab Vagina Gatal Saat Menstruasi Menurut Ahli, Juga Cara Mencegahnya

* Klorokuin

Memang sudah dipakai oleh ratusan ribu orang di dunia. Namun terbukti malah berbahaya untuk jantung. Manfaat antivirusnya justru enggak ada. Jadi, klorokuin tidak boleh dipakai lagi.

* Oseltamivir

Obat ini sebenarnya untuk Influenza. Tidak ada bukti ilmiah untuk mengobati Covid-19. Bahkan, WHO sudah menyatakan obat ini tidak berguna untuk Covid-19. Kecuali saat Anda dites terbukti positif Influenza, yang amat jarang ditemukan di Indonesia.