Find Us On Social Media :

Fakta Obat yang Kita Tahu Ampuh untuk Covid-19 Nyatanya Berbahaya, Hal Ini Diingatkan Prof Zubairi Djoerban

Prof Zubairi, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), mengingatkan obat dan terapi Covid-19 berikut tidak efektif dan berbahaya.

"Kalau Oseltamivir jangan diminum, pilihannya apa?"

Ada beberapa pilihan untuk antivirus. Ada Avigan atau Favipiravir dan Molnupiravir, serta Remdesivir. Nanti biar dokter Anda yang memilihkan.

* Plasma Convalescent

Selain sama sekali tidak bermanfaat, pemberian Plasma Convalescent juga mahal dan prosesnya begitu memakan waktu.

Oleh WHO tidak direkomendasikan kecuali dalam konteks uji coba acak dengan kontrol.

Baca Juga: Nyeri Ulu Hati Ganggu Aktivitas, Atasi dengan 7 Makanan Ini

* Azithromycin

Obat ini juga tidak bermanfaat sebagai terapi Covid-19, baik skala ringan serta sedang. Kecuali ditemukan bakteri—selain virus penyebab Covid-19 dalam tubuh Anda. Kalau hanya Covid-19, maka obat ini tidak diperlukan.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sudah memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap beberapa jenis obat Covid-19.Mengutip Informatorium Obat Covid-19 di Indonesia Edisi 3 yang dikeluarkan BPOM, Jumat (04/02/2022), berikut ini adalah beberapa jenis obat Covid-19.Obat Covid-19 antivirus1. Favirapvir2. Remdesivir.3. Molnupiravir4. Regdanvimab.

Baca Juga: Jika Melakukan 3 Gaya Seks Berikut Peluang Hamil Anak Kembar Besar

Obat Covid-19 terapi antibodi monoklonalMasyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing, bisa mendapatkan obat Covid-19 tersebut melalui layanan telemedicine yang sudah disediakan oleh Kementerian Kesehatan.Terdapat dua jenis paket yang bisa didapatkan secara gratis oleh masyarakat, yakni paket A untuk pasien OTG dan paket B untuk bergejala ringan.Paket A obat Covid-19 terdiri dari multivitamin C, B, E, dan Zinc sebanyak 10 tablet dan bisa diminum satu kali sehari.Sedangkan paket B obat Covid-19 terbagi menjadi dua, yaitu Molnupiravir 200 mg dan Paracetamol 500 mg atau multivitamin C, B, E, dan Zinc serta Favipiravir 200 mg.Untuk mendapatkan obat Covid-19, masyarakat cukup melakukan tes PCR di laboratorium yang sudah trafiliasi Kemenkes.Jika hasilnya positif, pasien Covid-19 bisa melakukan konsultasi dokter melalui layanan telemedicine dan menebus resep obat yang diberikan oleh dokter.Obat Covid-19 lainSelain obat-obat Covid-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat BPOM, terdapat jenis obat lain yang sudah mulai digunakan oleh negara-negara dunia. Misalnya, Paxlovid yang diproduksi oleh Pfizer.Singapura pada Kamis (03/02/2022), mengeluarkan EUA (izin penggunaan darurat) Paxlovoid. Menteri Kesehatan Negara Singa tersebut mengatakan, obat Covid-19 ini akan tersedia pada bulan ini.

Baca Juga: 5 Obat Kuat untuk Penderita Ejakulasi Dini, Alami dan Farmakologi

“Ini adalah tablet oral pertama yang disetujui di Singapura untuk pengobatan Covid-19 ringan hingga sedang pada pasien dewasa yang berisiko tinggi berkembang menjadi penyakit parah, untuk mengurangi risiko rawat inap dan kematian,” kata Otoritas Kesehatan Singapura, dikutip dari The Strait Times, Jumat (04/02/2022).Selain Singapura, Paxlovid juga mulai digunakan di Amerika Serikat sendiri dan Prancis. Sedangkan di Indonesia, obat Covid-19 ini belum mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM.(*)

Baca Juga: 5 Cara Aman dan Nyaman Berhubungan Seks Setelah Melahirkan, Bikin Puas