GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia. Omicron semakin merajalela. Karenanya pemerintah menetapkan PPKM Level 3 tidak hanya di Jakarta.
Bandung, sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat pun dietetapkan statusnya PPKM Level 3 bersama DKI Jakarta, Bodetabek (Bogor, Tangerang, Bekasi).
Penetapan PPKM Level 3 di Bandung memang harus, selain kasus Covid-19 di Bandung meningkat drastis, juga fakta lapangan memperlihatkan bahwasannya kepatuhan warga di Kota Bandung dalam menerapkan protokol kesehatan dinilai sudah melonggar.
Padahal saat ini, tengah terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang tinggi di Kota Bandung.
Hingga 10/02/2022, pukul 01:43 WIB, total kasus terkonfirmasi ada 47,414, bertambah 740. Sedangkan yang terkofirmasi aktif 3,072, ini artinya bertambah 652.
Selain kepatuhan terhadap prokes yang menurun, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, menmgatakan (9/2/2022), di Bandung pun mulai banyaknya pelanggaran protokol kesehatan.
"Menemukan di lapangan, masyarakat mulai abai terhadap prokes. Mereka sudah tidak lagi peduli terhadap masker dan kembali membuat kerumunan dan lain sebagainya," kata Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, dikutip dari Ayobandung.com.
Padahal untuk mengendalikan Covid-19, perlu kesadaran yang tinggi masyarakat terhadap prokes.
"Harus membangun rasa tanggung jawab, kesadaran, dan secara komunal masif. Tidak hanya mengandalkan kita di gugus, karena kalau tanpa diimbangi dengan rasa kesadaran dari masyarakat ini kita juga sangat berat," lanjut Ema.
Baca Juga: Memang Ringan Gejala Infeksi Omicron, Tapi Jangan Coba-coba, Rasa Sakitnya Mana Tahan
Nah, untuk meneggakan kembali Prokes dan kembali menydarkan masyarakat di Kota Bandung, Ema pun mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan tes antigen acak kepada karyawan, pengunjung yang datang ke tempat pusat perbelanjaan (mal), restoran dan kafe.
"Seperti intruksi Pak Wali Kota, bahwa tes acak ini bukan hanya di tempat satuan pendidikan. Tetapi akan kita lakukan juga di tempat-tempat lain," bebernya.
Test acar Covid-19 ini sudah diterapkan oleh pemerintah di sekolah-sekolah oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung.
"Data terbaru kita masih tunggu. Tetapi yang pasti, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bandung saat ini kapasitasnya di 50 persen. Tentu nantinya akan ada penyesuaian aturan. Kita lihat perkembangannya seperti apa," ujarnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan akan melakukan tes antigen acak di pusat perbelanjaan, restoran dan kafe untuk mengetahui peta penyebaran Covid-19.
Untuk diketahui, tes Covid-19 dengan RT-PCR (Reserve Transcription Polymerse Chain Reaction) dan antigen menjadi metode atau tes yang paling efektif untuk mendeteksi virus Covid-19 saat ini.
Dijelaskan pada laman Mayo Clinic (3/8/2021), bahwa RT PCR dan antigen dilakukan dengan metode yang sama, yakni melalui proses swab.
Dimana untuk mengumpulkan sampel cairan, seseorang akan dimasukkan usap hidung panjang (swab nasofaring) ke dalam lubang hidung dan mengambil cairan dari bagian belakang hidung.
Yang membedakan adalah hasil dari tes antigen dapat diketahui lebih cepat dibandingkan RT-PCR. Namun soal keakuratan, RT-PCR diketahui lebih baik dari tes antigen.
Baca Juga: 6 Makanan Melancarkan ASI, Ibu Terhindar Dari 4 Penyakit Kronis
Dengan catatan kedua tes Covid-19 tersebut harus dilakukan dengan tenaga kesehatan yang profesional.
Berbicara mengenai tes Covid-19, belakangan tak sedikit masyarakat yang mempertanyakan perihal keakuratan tes RT-PCR dan antigen dalam mendeteksi varian Omicron.
Diketahui varian Omicron merupakan mutasi terbaru dari Covid-19 yang disebut sangat menular.
Lantas bagaimana keakuratan kedua tes Covid-19 tersebut dalam mendeteksi varian Omicron?
Jubir Satgas Covid-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto memberikan jawabannya.
Menurut dr Tonang, tes RT-PCR dan antigen masih relevan digunakan untuk mendeteksi virus Covid-19, termasuk varian Omicron.
Hal itu disampaikan langsung olehnya dalam wawancara virtualnya di YouTube Tribunnews segmen Panggung Demokrasi: PPKM Level 3 Serentak Nataru, Rabu (01/12/2021).
"Sampai saat ini pemeriksaan menggunakan PCR dan antigen masih bisa digunakan untuk mendeteksi varian Omicron," jelas dr Tonang.
Jadi jika tidak ingin kena swab, ya di rumah saja.(*)
Baca Juga: Menghilangkan Dahak di Tenggorokan Secara Alami dengan 5 Tips Ini