Misalnya untuk mengubah karbohidrat dan lemak tadi menjadi energi yang bisa diserap tubuh.
Dari situlah kita mendapat tenaga untuk melakukan berbagai aktivitas kita.
Hasil penelitian di atas, yang penelitiannya dilakukan oleh Nada Rahmi (2016), lulusan ilmu gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta, mengamati perilaku remaja putri SMA dan menggunakan uji Mann Whitne.
Ternyata gizi buruk bisa dihindari jika frekuensi makan fast food dibatasi 1-3x sebulan (sangat jarang), dengan jumlah kalori yang dikonsumsi yang sedikit atau kurang dari 244 kkal/hari.