Hasil penelitian di atas, yang penelitiannya dilakukan oleh Nada Rahmi (2016), lulusan ilmu gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta, mengamati perilaku remaja putri SMA dan menggunakan uji Mann Whitne.
Ternyata gizi buruk bisa dihindari jika frekuensi makan fast food dibatasi 1-3x sebulan (sangat jarang), dengan jumlah kalori yang dikonsumsi yang sedikit atau kurang dari 244 kkal/hari.
Di zaman modern ini, jumlah kalori suatu makanan bisa diketahui melalui berbagai aplikasi yang dapat diunduh gratis melalui smartphone kita.
Penting juga diketahui, jika over mengonsumsi fast food dan instan food, kita bisa mengalami:
* Gizi lebih/overweight,
* Obesitas,
Baca Juga: 6 Hal Ini Sebabkan Wanita Memiliki Payudara Kendur, Jangan Kaget
* Penyakit jantung,
* Menyebabkan kolesterol tinggi,
* dan dampak-dampak lainnya.
Bagi orangtua, perlu tahu bahwasannya saat ini sebagian dari orang yang mengkonsumsi makanan ini adalah para remaja sekolah.
Waktu makan siang mereka habiskan dengan memesan fast food melalui aplikasi online yang sedang tren saat ini.
Padahal kebiasaan memesan makanan melalui aplikasi tidak selalu bermanfaat baik untuk tubuh.
Ketahuilah, manusia yang kurang gerak berkontribusi pada memburuhknya kesehatan tubuhmu.(*)
Baca Juga: Inilah 3 Efek Samping Menelan Pasta Gigi Bagi Kesehatan Anak