Find Us On Social Media :

DKI Jakarta Hebat, Kasus Covid-19 Turun di Februari, Tapi Dinkes Mencurigai Satu Hal

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta turun drastis di Februari 2022. Tapi Dinkes mencurigai ada yang tidak beres.

GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta turun sinifikan.

Hal ini tentu menjadi berita gembira.

Pasalnya kasus Covid-19 di Jakarta sejak Omicron melanda terus membumbung tinggi dan menjadi yang tertiinggi di Indonesia.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penurunan kasus aktif COVID-19 baik yang dirawat maupun diisolasi mencapai 8.185 orang sehingga menyisakan sebanyak 80.764 orang.

"Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi COVID-19 yang juga masih berlangsung," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia di Jakarta, Kamis (17/2/2022).

Apabila mencermati data Pemprov DKI, penurunan kasus aktif itu merupakan yang tertinggi dalam pekan ini sejak Senin (14/2/2022) yang selalu mencatatkan penambahan kasus aktif berturut-turut hingga Rabu (16/2/2022).

Pada Senin (14/2/2012) tercatat sebanyak 10.126 kasus aktif, kemudian pada Selasa (15/2022) terjadi penambahan namun jumlahnya turun signifikan hanya mencapai 341 kasus dan pada Rabu (16/2022) ada penambahan 4.980 kasus aktif.

Mengenai penurunan kasus Covid-19 di Jakarta ini, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama menyebut, saat ini kasus aktif COVID-19 di Jakarta menurun lebih dari 20 ribu kasus dalam sepekan terakhir. "Sekarang kasus aktif memang turun. Terakhir di sekitar 90 ribu, sekarang sudah di 57 ribu. trennya cenderung landai," kata Ngabila dalam diskusi virtual, Jumat, 25 Februari.

Baca Juga: 3 Cara Mudah Jaga Sistem Kekebalan Tubuh untuk Lawan Covid-19

Ngabila menyebut ada potensi penyebaran COVID-19 di Jakarta menurun.

Selain kasus aktif yang berkurang, Pemprov DKI juga mencatat jumlah orang sembuh mencapai 16.657 pada Kamis ini sehingga total orang sembuh mencapai 1.008.870 orang.

Meski demikian data juga memperlihatkan kasus positif masih terus terjadi mencapai 8.536 kasus.

Persentase kasus positif di DKI mengalami penurunan menjadi 11,8 persen setelah sebelumnya sempat menyentuh hingga 23 persen.

Masih tingginya kasus positif COVID-19 di DKI karena dalam seminggu terakhir ada 372.964 orang dites usap PCR.

Jumlah tersebut melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebanyak 10.645 per minggu.

Sementara itu, mengenai penurunan ini menurut Ngabila pihaknya mencurigai ada penurunan angka pelacakan kontak erat dari kasus yang terkonfirmasi atau surveilans saat ini. Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan DKI akan meningkatkan upaya pelacakan kasus, pemeriksaan, hingga perawatan kasus COVID-19. "Ada kemungkinan penurunan. tapi tetap yang namanya surveilans hal yang baik baik saja dicurigai tidak baik baik saja. Karenanya, kami harus tetap meningkatkan tracing treatment, kemampuan pelacakan," ungkap dia.

Baca Juga: Sehat Buat Fisik, Mental, dan Kantong Begini Gaya Hidup Hemat Dampak Positif Pandemi Covid-19

Seiring dengan hal itu, persentase kasus positif dari jumlah pemeriksaan spesimen atau positivity rate juga menurun 11 persen sepekan terakhir.

Meski demikian, angka ini masih berada di atas batas wajar yang direkomendasikan WHO. "Positivity rate sempat menginjak di 25 persen. Saat ini sudah di kisaran 14 persen, tapi masih di atas 5 persen sebagai standar dari WHO," tutur Ngabila. "Ini yang masih menjadi perhatian bagi kita semua. Artinya missing cases di lapangan ini masih cukup tinggi," lanjutnya.(*)

Baca Juga: Ahli Epidemiologi Unair: Pandemi Covid-19 Sudah Terkendali Jika Sudah Memenuhi Kriteria Ini