Find Us On Social Media :

Stunting Berdampak Pada Masa Depan Anak, Inilah 5 Ciri-cirinya

Postur tubuh pendek jadi salah satu ciri anak stunting.

GridHEALTH.idStunting masih menjadi masalah kesehatan anak yang butuh mendapatkan perhatian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Mei 2021 lalu mencatat sekitar 149 juta anak berusia di bawah 5 tahun dinyatakan stunting.

Sedangkan di Indonesia sendiri, kasus stunting mengalami penurunan, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI).

Melansir laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, angka kasus stunting turun sebanyak 1,6 persen dari jumlah 27,7 persen pada 2019 lalu.

Meski kasusnya menurun, tapi prevalensi stunting di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Singapura.

Stunting yang terjadi pada masa kanak-kanak, akan berdampak pada tumbuh kembangnya dan masa depan anak.

Ciri-ciri anak stunting

Mengenali ciri-ciri stunting sedini mungkin sangat penting bagi orangtua, agar kondisinya dapat segera ditangani.

Selain itu, pengenalan gejala stunting juga berguna untuk mencegah terjadinya kondisi yang semakin parah dan membahayakan bagi anak.

Baca Juga: Orangtua Perlu Tahu, Ini 6 Hal Penyebab Stunting pada Anak-anak

Dilansir dari laman kesmas.kemkes.go.id, berikut adalah beberapa ciri-ciri anak stunting yang perlu diperhatikan orangtua.

1. Postur tubuh anak pendek

Tubuh pendek menjadi salah satu ciri stunting yang paling umum terjadi dan mudah untuk disadari oleh orang-orang sekitar.

Anak-anak yang mengalami stunting, biasanya mempunyai postur tubuh yang lebih pendek dibandingakn dengan teman-teman seusianya.

Salah satu faktor dari kondisi ini adalah asupan nutrisi harian yang didapatkannya kurang. Sehingga pertumbuhannya terganggu.

2. Wajah terlihat lebih muda

Selain dari tinggi badan, stunting juga bisa dicurigai jika raut wajah anak terlihat lebih muda dibandingkan dengan teman seumuran.

Kondisi seperti ini terjadi akibat pertumbuhan anak stunting lebih lambat, apabila dibandingkan dengan teman-temannya.

3. Berat badan anak rendah

Dibandingkan dengan anak-anak seusianya, balita yang terkena stunting tidak mengalami kenaikan berat badan.

Baca Juga: 5 Penyakit Infeksi yang Berbahaya Bagi Anak, Orangtua Perlu Waspada

Bahkan, berat badannya dapat turun secara drastis akibat malnutrisi atau penyakit infeksi berulang yang dialami olehnya.

4. Pertumbuhan tulangnya tertunda

Tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi harian anak, dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang-tulang yang ada dalam tubuh.

Seperti yang diketahui, tulang membutuhkan kalsium agar selalu dalam keadaan sehat. Jika tubuh tidak mendapatkannya, maka pertumbuhan akan tulang terhambat.

5. Telat menstruasi

Pada anak remaja putri, stunting mungkin akan memengaruhi menstruasi pertama atau menarche dirinya.

Normalnya, remaja perempuan akan mendapatkan menstruasi pertamanya pada usia 12 tahun. Namun, karena tumbuh kembangnya melambat, maka waktu pubertasnya pun terjadi lebih lambat. (*)

Baca Juga: Sarapan Berisi Nutrisi Seimbang Penting Untuk Tumbuh Kembang Anak