GridHEALTH.id - Dalam beberapa minggu terakhir, beberapa negara melaporkan adanya kasus terkait multi-system inflammatory syndrome (MIS-C) pada anak-anak dan remaja yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.
Namun, tidak perlu panik, karena penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Child and Adolescent Health menunjukkan bahwa efek samping pasca-vaksinasi ini sangat jarang terjadi.
Tingkat pelaporan MIS-C untuk mereka yang tidak memiliki bukti infeksi SARS-CoV-2 adalah 0,3 kasus per juta individu yang divaksinasi, ungkap studi observasional yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Child and Adolescent Health.
Temuan menunjukkan bahwa tingkat kasus MIS-C pada anak-anak dan remaja yang divaksinasi berusia 12-20 jauh lebih rendah daripada perkiraan yang diterbitkan sebelumnya pada individu yang tidak divaksinasi berusia 12-20 yang telah terinfeksi SARS-CoV-2 dari April hingga Juni 2020.Penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat.
"Hasil kami menunjukkan bahwa kasus MIS-C setelah vaksinasi Covid-19 jarang terjadi dan kemungkinan mengembangkan MIS-C jauh lebih besar pada anak-anak yang tidak divaksinasi dan terkena Covid-19," kata Dr Anna R. Yousaf, dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Vaksinasi direkomendasikan untuk semua orang berusia 5 tahun ke atas di AS untuk pencegahan Covid-19. MIS-C, juga dikenal sebagai sindrom multi-sistem inflamasi pediatrik (PIM-TS), adalah kondisi langka yang terkait dengan infeksi SARS-CoV-2 yang pertama kali dikenali pada April 2020.
Ini dianggap sebagai reaksi kekebalan yang berlebihan yang terjadi sekitar dua hingga enam minggu setelah infeksi SARS-CoV-2 pada anak-anak dan remaja.
Gejalanya meliputi demam, ruam, mata merah, dan gejala gastrointestinal (misalnya, diare, sakit perut, mual), dan dapat menyebabkan kegagalan multi-organ.
Dalam studi tersebut, tim meneliti 47 laporan potensi penyakit MIS-C yang terjadi pada seseorang berusia 12-20 tahun setiap saat setelah dosis vaksin Covid-19.
Baca Juga: Long Covid Pada Anak Bisa Membuatnya Lemah dan Rentan, Gejalanya Bisa Nyeri Testis
Baca Juga: Gaya Hidup Sehat Dimulai Sejak Rutin Sarapan, Ini Manfaatnya
Dari 47 laporan ini, 21 sesuai dengan kriteria CDC MIS-C. Dari 21 kasus MIS-C, 15 memiliki bukti infeksi SARS-CoV-2 di masa lalu atau baru-baru ini, sementara enam tidak.
Para peneliti menekankan bahwa mereka tidak dapat menentukan apakah vaksinasi berkontribusi pada penyakit MIS-C dalam kasus yang jarang ini.
Ada kemungkinan bahwa beberapa kasus yang teridentifikasi memiliki kondisi peradangan lain yang tidak diketahui yang secara kebetulan terjadi setelah vaksinasi, catat mereka.(*)
Baca Juga: Makan Enak Tetap Sehat Ternyata Bisa, Begini Cara Mensiasatinya
Baca Juga: Jangan Khawatir, Anak Dengan Diabetes Bisa Memiliki Masa Depan Cerah
Source | : | Medical News Today,Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar