Find Us On Social Media :

Efek Samping Obesitas Jarang Diungkap, Bisa Timbulkan Penyakit Kejiwaan

Obesitas bisa menimbulkan aneka gangguan kesehatan, termasuk penyakit kejiwaan.

GridHEALTH.id - Bukan rahasia lagi bahwa obesitas jauh lebih dari sekadar masalah estetika. Memiliki indeks massa tubuh (BMI) di atas 30 secara signifikan meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Tetapi membawa ekstra kilogram itu dapat merusak kesehatan dengan cara yang mengejutkan yang mungkin tidak kita sangka.

Dikutip dari Live Science, inilah efek samping obesitas yang perlu diwaspadai;

1. DemensiaOtak dan perut lebih terhubung dari yang kita duga. Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa orang yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih mungkin mengembangkan demensia, memperkuat temuan beberapa penelitian sebelumnya.

Ingin mengurangi risiko? Menurunkan berat badan. "Obesitas, seperti penyakit kardiovaskular dan stroke, merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk demensia karena umumnya dapat diatasi melalui perubahan gaya hidup seperti diet dan olahraga," kata National Institute on Aging.

2. Penyakit kejiwaanSebuah tinjauan studi yang diterbitkan dalam Archives of General Psychiatry menemukan bahwa obesitas adalah lingkaran setan.

Menjadi gemuk dapat meningkatkan risiko depresi, dan depresi dapat meningkatkan risiko menjadi gemuk.

Baca Juga: Jangan Abaikan Obesitas, Bisa Menyebabkan Berbagai Penyakit yang Sulit Dikelola

Baca Juga: Studi: Diet Ketogenik Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-paru

Depresi dapat menyebabkan orang terlibat dalam perilaku tidak sehat seperti makan berlebihan, tidak banyak bergerak, atau minum terlalu banyak alkohol yang dapat menyebabkan obesitas, memperburuk depresi.

Untuk mengurangi risiko, perhatikan kesehatan mental. Dokter dapat memberi tahu tentang langkah-langkah yang tepat untuk diambil.3. infertilitasObesitas bisa sangat mengganggu kesuburan. American Society for Reproductive Medicine menemukan bahwa obesitas adalah penyebab masalah kesuburan pada enam persen wanita yang belum pernah hamil sebelumnya.

Itu karena sel-sel lemak tampaknya memiliki efek merusak pada hormon yang mengatur fungsi reproduksi.

Ini juga mempengaruhi pria. Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine menemukan bahwa pria gemuk lebih cenderung memiliki jumlah sperma yang rendah dibandingkan dengan pria dengan berat badan normal.4. Peningkatan risiko kankerMenurut National Cancer Institute, sekitar 100.000 kasus kanker yang didiagnosis setiap tahun disebabkan oleh obesitas.

Kelebihan berat badan tampaknya meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk payudara, kolorektal, rahim, kantong empedu dan ginjal.

Baca Juga: Hati-hati, Kurang Air Minum Bisa Sebabkan Penyakit Ginjal Kronis

Baca Juga: Diare yang Tidak Tertangani Pada Lansia Bisa Sebabkan Alzheimer

Mengapa? Ini bisa disebabkan oleh peradangan, metabolisme sel yang berubah, kebiasaan makan yang tidak sehat, dan gaya hidup tidak aktif yang sering menyertai penambahan berat badan, atau kombinasi dari keempatnya.

5. Sleep ApneaKelebihan berat badan adalah faktor risiko untuk sleep apnea, kata National Institutes of Health.

Orang yang membawa kelebihan berat badan sering memiliki lemak ekstra dan peradangan di sekitar leher, yang dapat membatasi jalan napas.

Pada malam hari, penderita sleep apnea mungkin mendengkur dan benar-benar berhenti bernapas hingga satu menit.

Itu meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan serius, termasuk penyakit jantung. Jika mendengkur secara kronis, tanyakan kepada dokter apakah kita harus menjalani tes sleep apnea.(*)

Baca Juga: Tak Perlu Punya Teman Banyak, Cukup Satu Pendengar Setia Agar Hidup Panjang Umur, Studi

Baca Juga: Berjemur Jadikan Jadwal Harian, Kekurangan Vitamin D Sebabkan Diabetes