Find Us On Social Media :

Seks di Usia Lansia, 5 Hal yang Perlu Diketahui Agar Tetap Harmonis

Seks di usia lansia tetap bisa dijalankan untuk menjaga keharmonisan.

Penyebab masalah ini bisa fisik atau psikologis, tetapi perubahan gaya hidup sederhana seringkali dapat membantu, seperti menurunkan berat badan atau berhenti merokok.

Namun, jika masalah ereksi bertahan selama lebih dari beberapa minggu, ada baiknya untuk menemui dokter, karena mereka mungkin akan meresepkan obat atau menyarankan pilihan pengobatan lain.

4. Gairah seks mungkin berubah seiring bertambahnya usia

Kehilangan gairah seks dapat terjadi karena sejumlah alasan. Itu termasuk penurunan kadar hormon seks, masalah kesehatan terkait usia dan efek samping obat-obatan.

Masalah dengan hasrat seksual dapat menyebabkan salah satu atau kedua pasangan merasa kecewa atau ditolak.

Tetapi meluangkan waktu untuk bersantai bersama seringkali dapat meningkatkan hasrat seksual.

Ini bisa berarti minum segelas anggur bersama, menghabiskan waktu berpelukan, atau mengobrol.

Baca Juga: Trimester 1 Kehamilan Sering Kram Perut? Ini Tips Untuk Mengatasinya

Baca Juga: Ramai TikTok Challenge Membekukan Madu Serasa Makan Permen, Ini Dampaknya Pada Kadar Gula Darah dan Pencernaan Kata Ahli

Berdiskusi tentang dorongan seks dan curhat apa yang dirasakan dapat membantu Anda berdua merasa nyaman.

Sudah umum bagi wanita untuk kehilangan minat pada seks sekitar waktu menopause. Terapi penggantian hormon (HRT) seringkali dapat membantu dalam hal ini jika Anda ingin mempertahankan hubungan fisik dengan pasangan.

HRT digunakan untuk meredakan gejala menopause dengan mengganti hormon yang berada pada tingkat yang lebih rendah saat mendekati menopause.

5. Kondisi kesehatan dapat mengubah kehidupan seks

Kesehatan fisik kita dapat berubah seiring bertambahnya usia dan kita dapat menjadi lebih rentan terhadap berbagai kondisi kesehatan, seperti kondisi jantung, radang sendi, dan demensia.

Jika telah didiagnosis dengan masalah kesehatan, masuk akal untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum melanjutkan kehidupan seks untuk memastikan kita benar-benar fit untuk melakukannya.

Stres emosional yang menyertai diagnosis juga dapat memengaruhi kehidupan seks. Pasangan mungkin khawatir menyakiti, atau jika penyakit  meninggalkan bekas luka atau perubahan tubuh yang signifikan, kita mungkin khawatir apakah pasangan  masih menganggap kita menarik. (*)

Baca Juga: Membuat Diri Kelaparan, Cara Paling Gagal Menurunkan Berat Badan, Ini Alasannya

Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Saat Membeli Makanan Kemasan Bayi