Find Us On Social Media :

Seks di Usia Lansia, 5 Hal yang Perlu Diketahui Agar Tetap Harmonis

Seks di usia lansia tetap bisa dijalankan untuk menjaga keharmonisan.

GridHEALTH.id - Seks adalah bagian penting dari kehidupan, tetapi cara kita berhubungan seks dan seberapa sering kita melakukannya dapat banyak berubah seiring bertambahnya usia.

Semakin tua, orang semakin enggan membicarakannya. Padahal seks di usia lansia masih memberikan manfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

Untuk lebih yakin, berikut adalah 5 hal yang perlu diketahui dan diwaspadai dalam kehidupan seks seiring bertambahnya usia.

1. Seks baik untuk kesehatan

Penelitian telah menunjukkan bahwa kehidupan seks yang sehat baik untuk jantung, tekanan darah, dan tingkat stres.  Bahkan mungkin membantu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

NHS mengatakan apa pun yang melatih jantung baik untuk kita. Detak jantung saat orgasme rata-rata sama dengan detak jantung saat berolahraga ringan, seperti berjalan ke lantai atas. Jadi itu adalah bagian besar dari menjaga tingkat aktivitas yang sehat.

Tekanan darah diturunkan dengan kontak fisik, seperti berpegangan tangan dan pelukan panjang (dan, tentu saja, seks).

Sementara itu, dalam sebuah penelitian terhadap 46 orang, mereka yang berhubungan seks dapat mengatasi situasi stres seperti berbicara di depan umum dengan lebih baik.

Dan terakhir, satu penelitian menemukan bahwa orang yang berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu memiliki tingkat imunoglobin yang lebih tinggi, yang merupakan zat yang membantu kita melawan penyakit. Banyak alasan untuk menjaga kehidupan seks yang sehat.

Baca Juga: Seks di Usia Lansia, Beberapa Masalah yang Bisa Jadi Penghalang Bermesraan

Baca Juga: Hilangnya Nafsu Makan dan Demam Pada Lansia Bisa Berarti DBD

2. Infeksi menular seksual pada lansia meningkat

Infeksi menular seksual (IMS) bukan hanya masalah bagi orang yang lebih muda. Tetapi usia tidak melindungi kita dari IMS.

Siapa pun yang aktif secara seksual berisiko tertular. Dan terlebih lagi, baru-baru ini ditunjukkan bahwa tingkat beberapa IMS di antara lansia sedang meningkat.

Jika kita memiliki pasangan seksual baru, atau lebih dari satu pasangan seksual, hubungan seks tanpa kondom dapat menempatkan kita pada risiko IMS.

Kondom adalah satu-satunya bentuk kontrasepsi yang akan membantu melindungi lansoa dari infeksi.

Jika khawatir memilikinya, kita dapat berbicara dengan dokter atau menjalani tes di klinik kesehatan seksual.

3. Perubahan tubuh dapat memengaruhi kehidupan seks

Setelah menopause, beberapa wanita dapat mengalami kekeringan pada vagina, yang dapat membuat seks terasa sangat tidak nyaman.

Namun jika tetap ingin berhubungan seks, kita bisa mencoba menggunakan pelembab atau pelumas vagina.

Baca Juga: Hidung Tersumbat, Atasi Lewat Pengobatan Rumahan Gunakan Lada Hitam

Baca Juga: Impetigo, Infeksi Kulit Menular Pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Produk ini mudah didapat di apotek dan supermarket kelas atas, atau jika  tidak ingin membelinya di toko, kita dapat memesannya secara online.

Kebanyakan pria mengalami masalah ereksi seiring bertambahnya usia, seringkali mengakibatkan mereka gagal mendapatkan atau mempertahankan ereksi.

Penyebab masalah ini bisa fisik atau psikologis, tetapi perubahan gaya hidup sederhana seringkali dapat membantu, seperti menurunkan berat badan atau berhenti merokok.

Namun, jika masalah ereksi bertahan selama lebih dari beberapa minggu, ada baiknya untuk menemui dokter, karena mereka mungkin akan meresepkan obat atau menyarankan pilihan pengobatan lain.

4. Gairah seks mungkin berubah seiring bertambahnya usia

Kehilangan gairah seks dapat terjadi karena sejumlah alasan. Itu termasuk penurunan kadar hormon seks, masalah kesehatan terkait usia dan efek samping obat-obatan.

Masalah dengan hasrat seksual dapat menyebabkan salah satu atau kedua pasangan merasa kecewa atau ditolak.

Tetapi meluangkan waktu untuk bersantai bersama seringkali dapat meningkatkan hasrat seksual.

Ini bisa berarti minum segelas anggur bersama, menghabiskan waktu berpelukan, atau mengobrol.

Baca Juga: Trimester 1 Kehamilan Sering Kram Perut? Ini Tips Untuk Mengatasinya

Baca Juga: Ramai TikTok Challenge Membekukan Madu Serasa Makan Permen, Ini Dampaknya Pada Kadar Gula Darah dan Pencernaan Kata Ahli

Berdiskusi tentang dorongan seks dan curhat apa yang dirasakan dapat membantu Anda berdua merasa nyaman.

Sudah umum bagi wanita untuk kehilangan minat pada seks sekitar waktu menopause. Terapi penggantian hormon (HRT) seringkali dapat membantu dalam hal ini jika Anda ingin mempertahankan hubungan fisik dengan pasangan.

HRT digunakan untuk meredakan gejala menopause dengan mengganti hormon yang berada pada tingkat yang lebih rendah saat mendekati menopause.

5. Kondisi kesehatan dapat mengubah kehidupan seks

Kesehatan fisik kita dapat berubah seiring bertambahnya usia dan kita dapat menjadi lebih rentan terhadap berbagai kondisi kesehatan, seperti kondisi jantung, radang sendi, dan demensia.

Jika telah didiagnosis dengan masalah kesehatan, masuk akal untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum melanjutkan kehidupan seks untuk memastikan kita benar-benar fit untuk melakukannya.

Stres emosional yang menyertai diagnosis juga dapat memengaruhi kehidupan seks. Pasangan mungkin khawatir menyakiti, atau jika penyakit  meninggalkan bekas luka atau perubahan tubuh yang signifikan, kita mungkin khawatir apakah pasangan  masih menganggap kita menarik. (*)

Baca Juga: Membuat Diri Kelaparan, Cara Paling Gagal Menurunkan Berat Badan, Ini Alasannya

Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Saat Membeli Makanan Kemasan Bayi