Untuk membantu menentukan diagnosis demam pada lansia, dokter akan menanyakan gejala lain seperti batuk, sakit perut, muntah, diare, atau nyeri saat buang air kecil.
Ditanyakan pula apakah melakukan operasi atau mengalami cedera baru-baru ini. Apakah mengalami vaksinasi baru-baru ini, obat-obatan yang diminum, dan perjalanan terakhir, terutama perjalanan ke luar negeri.
Sebenarnya demam adalah bagian dari pertahanan tubuh terhadap kuman penyebab infeksi. Dengan sendirinya, demam biasanya tidak berbahaya, tetapi pada lansia perlu diwaspadai. Langkah-langkah ini dapat membantu lansia merasa lebih baik:
- Minum banyak cairan untuk membantu mendinginkan tubuh dan mencegah dehidrasi.
- Makan makanan ringan yang mudah dicerna.
- Beristirahatlah yang banyak.
- Minum ibuprofen (Advil, Motrin, atau lainnya), naproxen, (Aleve, Naprosyn, atau lainnya), acetaminophen (Tylenol, lainnya) atau aspirin untuk membantu meredakan nyeri kepala dan tubuh serta menurunkan suhu.
Baca Juga: Healthy Move, Latihan Intensitas Tinggi Bisa Mengatasi Arteri Perifer
Baca Juga: Perdarahan Postpartum Pasca Persalinan Bisa Berisiko Nyawa Ibu, Begini Penanganannya
- Mandi air hangat, bukan dingin, atau oleskan waslap basah ke dahi dan pergelangan tangan. Berpakaian ringan (bahkan jika lansia kedinginan).
Jika lansia mengalami demam lebih dari 40°C hubungi dokter. Segera bawa ke rumah sakit bila saat demam muncul penurunan kesadaran, kebingungan, leher kaku, kesulitan bernapas, merasa sakit di seluruh tubuh, terjadi pembengkakan di bagian tubuh manapun, dan sakit saat buang air kecil atau urine berbau tak sedap. (*)