Find Us On Social Media :

Infeksi Jadi Penyebab Umum Demam Pada Lansia, Begini Cara Mengatasinya

Demam pada lansia ada yang perlu segera dibawa ke dokter.

GridHEALTH.id -  Perlu diwaspadai, demam pada lansia dapat menunjukkan berbagai masalah, dapat menjadi tanda pertama dari masalah kesehatan yang serius, atau sebaliknya menjadi jauh lebih serius bagi manula.

Demam pada lansia lebih cenderung menunjukkan infeksi virus atau bakteri yang serius. Mereka juga bisa menjadi hasil dari stres panas, sepsis, pertumbuhan ganas, efek samping pengobatan, atau gejala kondisi kronis umum seperti radang sendi. Singkatnya, demam pada lansia sering menunjukkan masalah mendasar yang lebih serius.Selain itu, lansia rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh menjadi kurang kuat seiring bertambahnya usia.

Dengan demikian, lansia berada pada risiko rawat inap dan kematian yang jauh lebih besar akibat infeksi umum, terutama dengan adanya masalah kesehatan komorbiditas.

Tetapi seberapa tinggi, dan kapan kita  harus khawatir tentang demam pada lansia? Suhu yang sehat atau normal berada pada kisaran 36,1-37,2°C.

Baca Juga: Begini Cara Menyembuhkan Rasa Lemas Setelah Demam Pada Lansia

Baca Juga: Seks di Usia Lansia, Tetap Berisiko Penyakit Menular Seksual Jika Tak Menerapkan Safe Sex

Tetapi lansia biasanya lebih sulit mempertahankan suhu tubuh, dan tidak menghemat panas secara efisien.Karena itu, akan sangat berguna untuk menetapkan suhu dasar untuk lansia dengan menggunakan termometer digital di bawah lengan atau di mulut, dan beberapa pembacaan selama rentang sepuluh menit dapat memberi  rata-rata yang lebih baik.

Yang dianggap demam tinggi pada lansia adalah adanya peningkatan suhu satu derajat di ambang normal teratas. Ini menunjukkan gejala demam ringan seperti menggigil, sakit kepala, nyeri otot, nafsu makan lemah, lemas, ruam, dan pusing.Tetapi demam yang lebih tinggi juga dapat mencakup kantuk yang ekstrem, lekas marah, kejang, kebingungan. Dan penting untuk mencari perhatian medis segera jika demam mencapai atau melebihi 39°C.

Demam pada lansia dapat dibarengi dengan keringat, menggigil, mengalami sakit kepala, merasakan otot pegal, tidak mau makan, muncul ruam, gelisah, dan merasa lemah.

Baca Juga: Hidung Tersumbat Bisa Membuat Otak Bekerja Lebih Keras, Menurut Studi

Baca Juga: Tingkat Asam Lambung Tinggi Dapat Mencegah Keracunan Makanan, Studi

Demam yang sangat tinggi dapat menyebabkan kebingungan, kantuk yang ekstrem, lekas marah, dan kejang.

Untuk membantu menentukan diagnosis demam pada lansia, dokter akan menanyakan gejala lain seperti batuk, sakit perut, muntah, diare, atau nyeri saat buang air kecil.

Ditanyakan pula apakah melakukan operasi atau mengalami cedera baru-baru ini. Apakah mengalami vaksinasi baru-baru ini, obat-obatan yang diminum, dan perjalanan terakhir, terutama perjalanan ke luar negeri.

Sebenarnya demam adalah bagian dari pertahanan tubuh terhadap kuman penyebab infeksi. Dengan sendirinya, demam biasanya tidak berbahaya, tetapi pada lansia perlu diwaspadai. Langkah-langkah ini dapat membantu lansia merasa lebih baik:

- Minum banyak cairan untuk membantu mendinginkan tubuh dan mencegah dehidrasi.

- Makan makanan ringan yang mudah dicerna.

- Beristirahatlah yang banyak.

- Minum ibuprofen (Advil, Motrin, atau lainnya), naproxen, (Aleve, Naprosyn, atau lainnya), acetaminophen (Tylenol, lainnya) atau aspirin untuk membantu meredakan nyeri kepala dan tubuh serta menurunkan suhu.

Baca Juga: Healthy Move, Latihan Intensitas Tinggi Bisa Mengatasi Arteri Perifer

Baca Juga: Perdarahan Postpartum Pasca Persalinan Bisa Berisiko Nyawa Ibu, Begini Penanganannya

- Mandi air hangat, bukan dingin, atau oleskan waslap basah ke dahi dan pergelangan tangan. Berpakaian ringan (bahkan jika lansia kedinginan).

Jika lansia mengalami demam lebih dari 40°C hubungi dokter. Segera bawa ke rumah sakit bila saat demam muncul penurunan kesadaran, kebingungan, leher kaku, kesulitan bernapas, merasa sakit di seluruh tubuh, terjadi pembengkakan di bagian tubuh manapun, dan sakit saat buang air kecil atau urine berbau tak sedap. (*)