Find Us On Social Media :

Menjaga Kesehatan Ginjal Butuh Pengetahuan dan Perawatan, Ini Tiga Pihak yang Terlibat

Perlu kolaborasi banyak pihak untuk mengedukasi dan menyadarkan masyarakat tentang kesehatan ginjal.

Disarikan dari media briefing Kidney Health for All: Bridge the Knowledge Gap to Better Kidney Care  pada Rabu,-09 Maret 2022 ' yang dimoderatori oleh dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH,. berikut adalah tiga hal penting yang perlu dilakukan oleh masyarakat, tenaga medis dan pemerintah;

1. Pola makan dan gaya hidup sehat baik untuk ginjal

Masyarakat perlu menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat. Olahraga teratur, menghindari tembakau, diet sehat dengan nutrisi yang tepat dapat sangat membantu menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Menciptakan kesadaran tentang menghindari pengobatan sendiri seperti penghilang rasa sakit dan obat-obatan alternatif akan mencegah banyak kasus kerusakan ginjal.

Kesadaran komunitas untuk melakukan deteksi dini seperti tes rutin urin dapat membantu tenaga medis untuk menemukan banyak kasus nefropati diabetik dan batu ginjal dan segera diberi pengobatan.

Saat ini, daftar tunggu untuk transplantasi ginjal yang meninggal lebih dari 5 tahun. Di tingkat komunitas, kita perlu  mendorong orang untuk mendonorkan organ mereka setelah kematian, yang akan membantu banyak pasien ginjal.

Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI)  dr. Aida Lydia, PhD., SpPD, K-GH menyatakan, “Sekitar sepertiga pasien dengan PGK belum mengetahui benar mengenai penyakitnya, progresifitas/perjalanan penyakitnya serta modalitas terapi yang ada bila kemudian mengalami gagal ginjal.

Baca Juga: Infeksi Jadi Penyebab Umum Demam Pada Lansia, Begini Cara Mengatasinya

Baca Juga: Hidung Tersumbat, Atasi Lewat Pengobatan Rumahan Gunakan Lada Hitam

Pada awal perjalanan penyakit PGK umumnya tidak ada gejala, berbagai keluhan baru dirasakan bila penyakit sudah lanjut.

Kemungkinan kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan ginjal menjadi salah satu penyebab kenapa pada umumnya pasien sering terlambat berobat dan sering datang dalam kondisi yang sudah lanjut.

Gangguan ginjal dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko, diagnosis dini dan tatalaksana yang optimal agar pasien tidak sampai mengalami gagal ginjal.”