Find Us On Social Media :

Moderna Klaim Vaksin Covid-19 Aman Bagi Balita, Ajukan EUA ke FDA

Efektifitas vaksin Covid-19 Moderna untuk balita.

GridHEALTH.id - Vaksinasi menjadi salah satu langkah yang bisa dilakukan agar terlindung dari Covid-19, selain menerapkan protokol kesehatan.

Hingga saat ini, vaksinasi Covid-19 baru diberikan kepada lansia hingga anak-anak berusia 6 tahun.

Sedangkan anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, masih belum bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Belum bisa memperoleh vaksinasi, membuat anak balita sangat rentan terpapar Covid-19.

Moderna, pada Rabu (23/03/2022) kemarin, mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 yang diproduksinya aman digunakan oleh balita.

Perusahaan farmasi itu bahkan akan mengajukan izin penggunaan darurat (EUA) untuk anak berusia di bawah 6 tahun.

Rencana ini diusulkan setelah hasil uji klinis menunjukkan bahwa para sukarelawan memiliki respon imun yang serupa dengan orang dewasa muda, setelah mendapat seperempat dosis vaksin.

Efektivitas vaksin sebesar 44 persen dalam mencegah sistomatik pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun.

Sedangkan pada anak balita berusia 2 hingga 5 tahun, efektivitasnya mencapai 37 persen.

Baca Juga: FKMU UI: 86,6 Persen Populasi Indonesia Miliki Antibodi COVID-19

Dr Jacqueline Miller, wakil presiden senior perusahaan untuk penyakit menular mengatakan, tingkat perlindungan relatif rendah menunjukkan kemampuan variam Omicron untuk menghindari perlindungan vaksin.

Meski begitu, dia menegaskan bahwa ini tetap merupakan percobaan yang sukses.

"Yang akan saya katakan adalah 37,5 persen dan 43,7 persen lebih tinggi dari nol," ujarnya dikutip dari The New York Times, Kamis (24/03/2022).

"Jika saya adalah orangtua dari seorang anak kecil, saya ingin ada perlindungan, terutama jika kita melihat gelombang infeksi lain," sambungnya.

Seperti yang kita tahu, saat ini vaksin Covid-19 Moderna saat ini hanya diberikan kepada orang dewasa di atas 18 tahun.

"Meningat kebutuhan akan vaksin melawan Covid-19 pada bayi dan anak kecil, kami bekerja sama dengan FDA AS dan regulator secara global untuk mengirimkan data ini sesegera mungkin," kata Stephen Bancel, CEO Moderna.

Dalam uji klinisnya, Moderna melibatkan 6.700 anak berusia 6 bulan hingga 6 tahun.

Selain itu, ada juga kelompok anak berusia 6 hingga 17 tahun sebanyak 5.000 orang yang dilibatkan dalam uji klinis tersebut.

Tidak ada kasus parah dalam uji coba pediatrik Moderna, baik untuk peserta vaksin atau plasebo.

Baca Juga: Pesan Jokowi Pada 80 Juta Calon Pemudik Lebaran 2022, Masyarakat Memiliki Imunitas Ganda

Moderna telah mengirimkan data dari uji coba pada anak balita hingga usia 11 tahun ke regulator.

Mereka masih berencana untuk kembali mengirimkan data uji klinis, bahkan untuk anak-anak yang usianya lebih muda.

"Kami tetap berkomitmen untuk membantu mengakhiri pandemi Covid-19 dengan vaksin untuk anak-anak segala usia," ungkap Bancel.

Melansir NHS.uk, Kamis (24/03/2022), vaksin adalah cara paling efektif untuk mencegah penyakit menular.

Mendapatkan vaksin dapat memberikan perlindungan dari virus dan mengurangi risiko kondisi serius hingga kematian.

Vaksinasi juga dapat melindungi orang-orang sekitar yang tidak bisa divaksin dan menghentikan penyebaran virus.(*)

Baca Juga: Ini Syarat Mudik Lebaran 2022 Bagi yang Belum Mendapat Vaksin Booster