Find Us On Social Media :

Asam Lambung Tinggi Bisa Menyebabkan Susah Menelan, Ini Gejalanya

GridHEALTH.id -   gangguan pencernaan yang cenderung mempengaruhi lower oesophagal sphincter (LES) yang merupakan cincin otot antara kerongkongan dan lambung. Banyak orang mengalami mulas atau gangguan pencernaan asam karena GERD (Gastroesophageal reflux disease).

Gejalanya seperti nyeri dada, kesulitan saat menelan, sensasi benjolan di tenggorokan, regurgitasi makanan atau cairan asam, sensasi terbakar di dada (mulas).

Penyebab GERD antara lain obesitas, kehamilan, keterlambatan pengosongan usus, skleroderma, merokok, konsumsi makanan besar larut malam, minum alkohol atau kopi dan makan makanan berlemak.

Tetapi nyatanya, penyakit asam lambung bukan hanya bisa menyebabkan gejala heartburn atau sensasi panas di dada.

Faktanya, gangguan pencernaan ini juga bisa menyebabkan berbagai keluhan lain. Penyakit asam lambung yang dimaksud di sini mengacu pada kondisi GERD.

GERD adalah bentuk kronis dari refluks asam lambung (kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus).

GERD dapat didiagnosis ketika refluks asam lambung terjadi lebih dari dua kali seminggu atau menyebabkan peradangan di kerongkongan.

Lantas, apakah penyakit asam lambung bisa menyebabkan susah menelan? Jawabanya adalah iya.

Melansir Cleveland Clinic, gejala utama penyakit asam lambung memang adalah heartburn persisten dan regurgitasi asam.

Baca Juga: Tingkat Asam Lambung Tinggi Dapat Mencegah Keracunan Makanan, Studi

Baca Juga: Gatal di Kulit Sering Timbul, Tanda Fisik Kadar Gula Darah Tinggi

Namun, beberapa orang bisa saja menderita penyakit asam lambung tanpa mengalami heartburn.

Sebaliknya, mereka bisa jadi mengalami nyeri di dada, suara serak di pagi hari, atau kesulitan menelan (disfagia).

Pada kondisi ini, penderita asam lambung mungkin merasa seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan, seperti tersedak, atau tenggorokan terasa sempit.

Hubungan asam lambung dan susah menelan dalam Health Line juga dijelaskan bahwa seseorang sangat mungkin mengalami kesulitan menelan jika memiliki penyakit GERD.

Pada penderita asam lambung, keluhan susah menelan ini dapat terjadi sesekali atau lebih teratur.

Frekuensinya tergantung pada tingkat keparahan refluks dan perawatan yang diterima oleh masing-masing penderita.

Seperti diketahui, refluks asam lambung ke kerongkongan yang terjadi secara kronis dapat mengiritasi tenggorokan.

Pada kasus yang parah, hal ini dapat menjadi penyebab susah menelan. Di mana, jaringan parut dapat berkembang di kerongkongan.

Jaringan parut ini kemudian bisa mempersempit kerongkongan. Kondisi tersebut dikenal sebagai striktur esofagus.

Baca Juga: Hati-hati, Kulit Gatal Bisa Menjadi Pertanda Adanya Kanker Pankreas

Baca Juga: Sperma Pria yang Belum Divaksin Covid-19 Disebut Bakal Berharga di Masa Depan? Cek Fakta Sebenarnya

Dalam beberapa kasus, susah menelan dapat menjadi akibat langsung dari kerusakan esofagus. Lapisan kerongkongan dapat berubah menyerupai jaringan yang melapisi usus.

Ini adalah kondisi yang disebut Barrett’s esophagus. Gejala susah menelan Melansir Medical News Today, gejala disfagia bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Beberapa orang mungkin mengalami masalah menelan makanan padat, tetapi tidak memiliki masalah dengan cairan.

Sedangkan beberapa orang lainnya mungkin mengalami hal sebaliknya, mengalami kesulitan menelan cairan, tetapi bisa mengelola makanan padat tanpa masalah.

Sementara itu, beberapa orang bisa jadi mengalami kesulitan menelan zat apa pun, bahkan air liur mereka sendiri.

Baca Juga: Penggunaan Aspirin Dapat Meningkatkan Risiko Gagal Jantung Pada Perokok, Studi

Baca Juga: 5 Cara Mengobati Luka Diabetes Bernanah, Kunci Utamanya Ketelitian

Jika memiliki penyakit asam lambung yang dibersamai dengan keluhan susah menelan, siapa saja sangat dianjurkan untuk dapat segera berkonsultasi dengan dokter.

Dokter dapat menyarankan pengobatan terbaik yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing penderita asam lambung.

Secara umum, susah menelan yang terkait dengan penyakit asam lambung dapat diobati dengan obat resep untuk mengurangi asam lambung.

Ikuti pula  dengan perubahan gaya hidup mungkin juga dianjurkan dokter kepada pasien untuk membantu membuat aktivitas makan dan menelan terasa lebih nyaman. (*)