"Makanan yang tidak tercerna sempurna ini kemudian masuk ke usus dan menyebabkan fermentasi, salah cerna, dan menimbulkan gas," jelasnya dalam tulisannya di grup facebook Gerakan Sadar Gizi.
Akibat makan berlebihan dapat juga timbul gejala berupa rasa sakit perut dan perut dirasakan penuh serta membengkak.
Kondisi ini bisa dibuktikan dengan adanya sendawa (belching) yang keras bertubi-tubi.
Simtom tersebut terutama ditemukan pada meraka yang bergantian menelan dan mengeluarkan udara.
Bila tidak dapat bersendawa, maka perut akan terasa kembung (meteorismus) dan kentut (flatus) yang tidak berbau.
Selain perut menjadi tidak enak juga dapat berakibat muntah dan diare.
Tubuh bannyak menghasilkan radikal bebas yang dihasilkan oleh tubuh.
Oksigen yang kita hirup akan diubah oleh sel tubuh secara konstan menjadi senyawa yang sangat reaktif, dikenal sebagai senyawa reaktif oksigen yang diterjemahkan dari reactive oxygen species (ROS), satu bentuk radikal bebas.
Perisitiwa ini berlangsung saat proses sintesa energi oleh mitokondria atau proses detoksifikasi yang melibatkan enzim sitokrom P-450 di hati.
Produksi ROS secara fisiologis ini merupakan konsekuensi logis dalam kehidupan aerobik.
Aktifitas makan merupakan salah satu aktifitas aerobik yakni aktifitas yang memerlukan oksigen makan yang berlebihan konsekunsinya akan memerlukan oksigen yang banyak akibatnya produksi radikal bebas juga banyak.