Find Us On Social Media :

Jaga Kesehatan Jantung Dengan Hindari Menu Buka Puasa dan Sahur Ini

Makanan yang dikonsumsi saat berbuka dan sahur bisa memengaruhi kesehatan jantung.

GridHEALTH.id - Pola makan sangat memengaruhi kesehatan jantung.

Karenanya penting untuk selalu memperhatikan berbagai asupan makanan yang dikonsumsi setiap harinya, termasuk selama ibadah puasa ramadan.

Dimana ketika kita berpuasa baiknya kita menghindari pola makan yang buruk.

Sebab menurut laman heartfoundation.org.au, pola makan yang buruk adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung dan perlu dihindari.

Apa yang kita makan dan minum berdampak pada beberapa faktor risiko penyakit jantung.

Ini termasuk tekanan darah, kolesterol, berat badan, dan risiko diabetes.

Lantas, bagaimana pola makan yang baik untuk kesehatan jantung selama puasa ramadan?

Perlu diketahui, menjaga kesehatan jantung bisa dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya menerapkan pola hidup dan pola makan sehat.

Berpuasa di Bulan Ramadan bisa menjadi titik di mana kita berkomitmen kembali menerapkan pola makan sehat.

Baca Juga: Bukan Cuma Kurma, Buah-buahan Ini Juga Baik Dikonsumsi Saat Buka Puasa

Selain memilih menu sahur dan buka yang baik untuk menunjang kesehatan jantung.

Penting bagi kita juga untuk menghindari beberapa menu buka puasa dan sahur.

Demikian yang disampaikan okter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Vito Anggarino Damay Sp. JP (K), M. Kes, FIHA, FICA, FAsCC, dilansir dari laman Kompas.com (7/5/2020).

"Berpuasa tentu baik terhadap kesehatan jantung, karena kita bisa berlatih menahan diri dan bisa memilih makanan yang bergizi untuk tubuh kita," ujarnya

Lalu, apa saja jenis makanan yang perlu dihindari saat sahur dan buka demi menjaga kesehatan jantung?

Waktu buka

Awali buka puasa dengan minum air putih untuk merehidrasi tubuh.

Setelah itu, mengonsumsi buah seperti kurma untuk mengawali buka puasa.

Vito menjelaskan, kurma mengandung gula sederhana yang mampu dengan cepat menaikkan gula darah dalam tubuh.

Itu sangat baik karena kondisi gula darah selama berpuasa cenderung rendah.

Baca Juga: Baru Sembuh Satu Bulan dari Covid-19, Bolehkah Ikut Puasa Ramadan?

Hindari memulai buka puasa dengan menu yang digoreng, seperti yang biasa dilakukan oleh masyarakat umum.

Selain lambat memberikan suntikan tenaga untuk tubuh, gorengan juga tinggi kalori dan bisa meningkatkan kolesterol jahat.

Kolesterol jahat bisa memicu penimbunan pada pembuluh darah yang mengakibatkan serangan jantung di kemudian hari.

"Jadi secara jangka panjang tidak bagus, jangka pendek juga tidak bagus," lanjut Vito.

Waktu sahur

Disarankan memilih makanan tinggi serat, seperti sayur-sayuran dan karbohidrat kompleks saat sahur.

Daripada memilih nasi putih, kita bisa mengonsumsi nasi merah atau roti gandum agar kenyang lebih lama dan menjaga gula darah lebih stabil.

Bukan berarti kita sama sekali tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan yang digoreng.

Namun, seimbangkan dengan konsumsi sayur-sayuran.

Selain tinggi serat, sayur-sayuran juga mengandung fitosterol yang bisa membantu menghalangi penyerapan kolesterol jahat dalam usus.

Seperti diketahui, kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko serangan jantung.

"Jadi usahakan tetap makan sayur dan karbohidrat kompleks kalau bisa, bukan nasi putih," papar Vito.(*)

Baca Juga: Sering Flu dan Batuk Saat Puasa? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya