Find Us On Social Media :

6 Obat Ambeien yang Dijual Bebas Tanpa Resep, Kenali Cara Penggunaanya

Obat ambeien pereda nyeri berupa pil.

Naproxen bisa didapatkan di apotek tanpa resep dokter. Obat ini bekerja untuk meredakan nyeri yang lebih ringan, dengan mengurangi produksi hormon tubuh yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan.

Biasanya naproxen diminum ketika kita mulai merasakan nyeri di anus, atau kita bisa menggunakannya sesuai dengan petunjuk di kemasan.

Nproxen tidak dikonsumsi untuk jangka panjang. Sebab, obat ini bisa menimbulkan efek samping seperti sensasi panas di sekitar anus dan punggung.

Selain itu, obat ini tidak boleh digunakan bila mengalami perdarahan anus yang berlebihan, karena NSAID justru bisa memperparah kondisinya. 2. Ibuprofen

Juga termasuk golongan obat  NSAID, ibuprofen berfungsi untuk mengurangi nyeri. Beberapa obat ambeien satu ini banyak ditemui di apotek dan bisa dibeli tanpa resep dokter.

Baca Juga: Terjadi Luka di Kepala? Begini Cara Menghentikan Pendarahannya

Baca Juga: 2 Jenis Obat Diare Bisa Dibeli Secara Bebas, Ini Tips Cara Mengonsumsinya

Biasanya ibuprofen digunakan untuk meredakan nyeri sakit kepala atau nyeri menstruasi, tapi bisa juga untuk meredakan nyeri di anus karena efeknya yang bisa mengurangi peradangan.

Minumlah obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan di kemasannya. Obat ini hanya boleh digunakan dalam jangka pendek atau sementara. Bila gejala ambeien terasa semakin mengganggu, hentikan penggunaan obat dan segera ke dokter. 3. Hidrokortison rektal

Hidrokortison adalah obat yang termasuk ke dalam kelas kortikosteroid. Obat ini bekerja dengan mengaktifkan zat alami di kulit yang dapat mengurangi pembengkakan, kemerahan, serta gatal-gatal.

Hidrokortison rektal merupakan jenis yang digunakan untuk menangani gejala penyakit yang berhubungan dengan masalah di sekitar anus atau rektum. Kita bisa membeli obat ambeien ini di apotek.

Seringnya, obat ini ditemui dalam bentuk krim, tapi bisa juga berupa busa atau salep. Untuk orang dewasa, obat ini dioleskan sebanyak 3 – 4 kali sehari. Ingat, obat cukup dioleskan di kulit luar anus, bukan dimasukkan ke dalam.