Find Us On Social Media :

Masuk 20 Hari Puasa Ramadan, Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Kita

Duapuluh hari sejak puasa dimulai, tubuh semakin sehat.

Ketika banyak lemak yang dibakar sebagai sumber tenaga, praktis berat badan sampai kadar kolesterol lebih terkontrol.

Selain itu, proses metabolisme ini juga membuat puasa bermanfaat untuk mengendalikan kadar gula darah dan tekanan darah.

Setelah 20 hari puasa, kondisi tubuh semakin membaik. Perubahan metabolisme ini membuat kadar endorfin dalam darah meningkat, racun tubuh terbuang, dan organ tubuh bekerja dengan lebih baik.

Imbasnya, orang yang berpuasa bakal merasa lebih bahagia dan kondisi kesehatan mentalnya lebih baik. Berbagai perubahan tubuh saat puasa ini bisa memberikan manfaat positif bagi kesehatan, asalkan kita tekun mengonsumsi asupan bergizi seimbang dan minim lemak jahat saat sahur dan berbuka.

Baca Juga: Anak Di bawah Usia 5 Tahun Belum Dapat Giliran Divaksin Covid-19, Ini yang Dapat Dilakukan Untuk Melindungi Mereka dari Infeksi Virus Corona

Baca Juga: Penyakit Kardiovaskular Penyebab Jutaan Kematian Setiap Tahun, Bayer Luncurkan Obat Inovatif

Tak hanya pantang makan, selama puasa tubuh juga tidak mendapatkan asupan cairan. Namun, tubuh kita sudah dirancang cukup cerdas untuk menghemat air agar tidak dehidrasi.

Dikutip dari British Nutrition Foundation, tubuh tidak dapat menyimpan air. Namun, organ ginjal bakal bekerja menghemat air sebanyak mungkin.

Caranya dengan meminimalkan air keluar dari tubuh lewat urine. Meskipun sudah dihemat, setiap orang yang berpuasa tetap bakal kehilangan cairan secara bertahap ketika buang air, atau lewat kulit saat berkeringat.

Dengan menjaga pola makan sehat dan mencukupi kebutuhan cairan, perubahan metabolisme tubuh saat puasa tidak lagi menjadi persoalan. Sebaliknya, kita bisa memetik hikmat bagi kesehatan saat puasa. (*)